BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Secara
historis dan teologis, akhlak dapat memadu perjalan hidup manusia agar selamat
di dunia dan akhirat. Tidakah berlebuihan bila misi utama kerasulan Muhammad
SAW. adalah untuk menyempurnakan ahlak. Sejarah pun mencatat bahwa faktor
pendukung keberhsilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan aklaknya
yang prima, hingga hal ini dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur’an.
Kepada
umat manusia, khususnya yang beriman kepada Allah diminta agar akhlak dan keluhuran budi Nabi Muhamad SAW. itu dijadikan contoh
dalam kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang mematuhi permintaan ini dijamin
keselamtan hidupnya di dunia dan akhirat.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa itu Ahlak kepada Allah?
2. Apa itu Ahlak kepada Rasulullah?
3. Apa itu Ahlak kepada Orang Tua dan Diri
Sendiri?
1.3
Tujuan Pembuatan Makalah
1. Mengetahui Pengertian dan Apa saja
akhlak kepada Allah
2. Mengetahui Pengertian dan Apa saja
akhlak kepada Rasulullah
3. Mengetahui Pengertian dan Apa saja akhlak
kepada Orang tua dan Diri sendiri
BAB
II
2.1 AKHLAK
KEPADA ALLAH
Akhlak
kepada allah dilakukan dengan cara berhubungan dengan allah melalui media –
media yang telah disediakan allah, yaitu seperti sholat, puasa, dan
haji.Pelaksanaan ibadah – ibadah itu
secara benar menurut ketentuan syariat islam serta dilakukan dengan ikhlas
mengharapkan ridha allah saw, merupakan akhlak yang baik terhadap-nya.
Berakhlak
kepada allah diajarkan pula oleh rasul dengan bertahmid, takbir, tasbih, dan tahlil.
·
Takhmid
adalah membaca hamdalahh yang merupakan tanda terimakasih kepada allah atas
nikmat yang telah diberikan-nya.
·
Takbir
adaah mengucap allahhu akbar yang merupakan ungkapan pengakuan akan
kemahabesaran allah yang tiada tara.
·
Tasbih
adalah mengucap subhanallah sebagai ungapan kekaguman atas kekuasaan allah yang
tak terbatas yang tampakkan dalam seluruh ciptaan-nya.
·
Tahlil
adalah membaca la ilaaha illa llahu yaitu suatu ungkapan pengakuan dan janji
seseorang muslim yang mengakui allah sebagai satu satunya tuhan.
Berakhlak
kepada allah diungkapkan pula melalui do`a. Berdo`a merupakan bukti
ketakberdayaan manusi dihadap allah swt, karena itu orang yang tidak pernah
berdo`a dipandang sebagai orang yang sombong.
2.2 AKHLAK
KEPADA RASULULLAH (Nabi muhammad saw)
Akhlak
baik kepada rasul pada masa sekarang tidak biisa kita wujudkan dalam bentuk
lahiriyah atau jasmaniyah secara langsung sebagai mana para sahabat telah
melakukan, tetapi dapat dilakukan dengan cara :
a. Ridha dalam beriman kepada rasul
Iman
kepada rasul saw merupakan salah satu bagian dari rukun iman. Keimanan akan
terasa menjadi nikmat dan lezat manakala kita memiliki rasa ridha dalam
keimanan sehingga membuktikan konsekuensi iman merupakan sesuatu yang menjadi
kebutuhan. Karenanya membuktikan keimanan dengan amal saleh merupakan bukan
suatu beban yang memberatkan, begitulah memang bila sudah ridha. Ridha dalam
beriman kepada rasulullah inilah yang harus kita nyatakan sebagai hadist nabi
saw :
“Aku
ridha kepada allah sebagai tuhan, islam sebagai agama dan muhammad sebagai nabi
dan rasul (HR.Bukhari,muslim,abu daud,tirmidzi, nasa`i dan ibnu majah)”.
b. Mencintai dan mentaati rasul
Mengikuti
dan mentaati rasul merupakan sesuatu yang bersifat mutlak bagi orang – orang
beriman,karena itu hal ini menjadi salah satu bagian penting akhlak kepada
rasul, bahkan allah swt akan menepatkan orang yang mentaati allah dan rasul
kedalam derajat yang tinggi dan mulia, hal ini terdapat dalam firman allah yang
artinya :
“Dan
barang siapa yang mentaati allah da rasul, mereka itu akan bersama-sama dengan
orang orang yang benar, orang orang yang mati syahid dan orang orang shaleh.
Dan mereka itulah teman yang sebaik- baiknya (QS 4:69)”.
c. Mengucap shalawat dan salam kepada rasul
Secara
harfiyah, shalawat berasal dari kata ash shalah yang berarti do`a, istighfar
dan rahmat. Kalau allah bershalawat kepada nabi, itu berarti allah memberikan
ampunan dan ramhat kepada nabi, inilah salah satu makna firman allah yang
artinya:
“Sesungguhnya
allah dan para malaikat-nya bershalawat untuk nabi. Hai orang – orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untu nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya
(QS 33:56)”.
Adapun
bila kita bershalawat kepada nabi hal itu justru akan membawa keberuntungan
bagi kita sendiri, hal ini disabdakan oleh rasul saw :
“Barang
siapa bershalawat untukku satu kali, maka dengan shalawatnya itulah allah akan
bershalawat kepadanya sepuluh kali (HR.Akhmad)”.
d. Menghidupkan sunnah rasul
Kepada
umatnya, Rasulullah saw tidak mewariska harta yang banyak, tapi yang beliau
wariskan adalah AL-Qur`an dan sunnah, karena itu kaum muslim yang berakhlak
baik kepadanya akan selalu berpegang teguh kepada AL-Qur`an dan sunnah (hadist)
agar tidak sesat, beliau bersabda :
“Aku
tinggalkan kepadamu dua pusaka, kami tidak akan tersesat selamaya bila
berpegangan teguh kepada keduanya, yaitu kitab allah dan sunnahku (HR.Hakim)”.
Selain
itu, rasul saw juga mengingatkan umatnya agar waspada terhadap bid`ah dengan
segala bahayanya, beliau bersabda:
“Sesungguhnya,
barang siapa yang hidup sesudahku, akan terjadi banyak pertentangan. Oleh
karena itu, kamu semua agar berpegangan teguh kepada sunnahku dan sunnag para
penggantiku. Berpegangan teguhlah kepada petunjuk-petunjuk tersebut dan
waspadalah kamu kepada sesuatu yang baru, karena setiap yang baru itu
bid`ah dan setiap bid`ah itu sesat, dan
setiap kesesaatan itu di neraka
(HR.Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim, Baihaki dan Tarmidzi)”.
Dengan
demikian, menghidupkan sunnah rasul menjadi sesuatu yang penting sehingga
begitu ditekankan oleh rasulullah saw.
2.3 AKHLAK
KEPADA ORANG TUA
Adapun
akhlak anak kepada orang tua adalah sebagai berikut : sayangilah, cintailah,
hormatilah, patuhlah kepadanya rendahkan dirimu, sopanlah kepadanya.Ketahuilah
kita hidup bersama orang tua merupakan kalimat yang luar biasa, kalau orang tua
kita meninggal alangkah sedihnya hati kita karena tidak ada yang dipandang
lagi. Dalam hal ini rasululullah bersabda :
“Tidaklah
seseorang melihat kepada orang tuanya dengan pandangan kasih sayang melainkan
allah menetapkan baginya akibat pandanganya itu adalah haji yang diterima
mabrur”
Pandanglah
kedua orang tua dengan penuh rasa kasih sayang, janganlah marah kepadanya
memandang sambil marah dan suara yang keras.
Hal
– hal yang wajib dilaksanakan semasa hidup orang tua
a. Menaati mereka selama tidak mendurhakai
allah ta’ala
b. Berbakti dan merendah diri di hadapan
kedua orang tua
c. Berbicara dengan lemah lembut di hadapan
mereka
d. Meminta izin kepada mereka sebelum pergi
berjihad dan pergi untuk urusan lainnya
e. Memberikan harta kepada orang tua
sebesar yang mereka inginkan
f. Membuat keduanya ridha dengan berbuat
baik kepada orang – orang yang dicintainya
g. Tidak mencaci maki orang tua.
2.4
AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI
Akhlak
kepada diri sendiri itu ada tiga yaitu :
a. berakhlak terhadap jasmani
b. berakhlak terhadap akalnya
c. c.berakhlak terhadap jiwanya
Adapun
cara memelihara akhlak terhadap diri sendiri antara lain :
a. Sabar, yaitu perilaku seseorang terhadap
dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian nafsu dan menerima terhadap apa
yang menimpanya.
b. Syukur, yaitu sikao berterimakasih atas
pemberian allah yang tidak bisa terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam
bentuk ucapan dan perbuatan.
c. Tawaduk,yaitu rendah hati, selalu
menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang tua, muda, kaya ataupun miskin.
d. Shidiq, yaitu benar atau jujur .
e. Amanah, artinya dapat dipercaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Akhlak
merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa arab yang berarti
perangai, tingkah laku atau tabiat. Cara membedakan akhlak, moral dan etika
yaiti dalam etika untuk mementukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk
menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio.
Sebagai
makhluk bermoral kita dituntut harus mempunyai akhlak, akhlak yang baik
tentunya entah itu akhlak kepada allah, rasulullah, orang tua maupun diri
sediri.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar
Rasio, 2010. Akhlak Tasawuf. Bandung:
CV Pustaka Setia
http://blog.umy.ac.id/Akhlak_kepada_Allah/
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق