الخميس، نوفمبر 1

MAKALAH AHLAK KEPADA ALLAH, RASULULLAH, ORANG TUA DAN DIRI SENDIRI


BAB 1

PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Secara historis dan teologis, akhlak dapat memadu perjalan hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Tidakah berlebuihan bila misi utama kerasulan Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan ahlak. Sejarah pun mencatat bahwa faktor pendukung keberhsilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan aklaknya yang prima, hingga hal ini dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur’an.
Kepada umat manusia, khususnya yang beriman kepada Allah diminta agar  akhlak dan keluhuran  budi Nabi Muhamad SAW. itu dijadikan contoh dalam kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang mematuhi permintaan ini dijamin keselamtan hidupnya di dunia dan akhirat.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa itu Ahlak kepada Allah?
2.      Apa itu Ahlak kepada Rasulullah?
3.      Apa itu Ahlak kepada Orang Tua dan Diri Sendiri?
1.3  Tujuan Pembuatan Makalah
1.      Mengetahui Pengertian dan Apa saja akhlak kepada Allah
2.      Mengetahui Pengertian dan Apa saja akhlak kepada Rasulullah
3.      Mengetahui Pengertian dan Apa saja akhlak kepada Orang tua dan Diri sendiri





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 AKHLAK KEPADA ALLAH
Akhlak kepada allah dilakukan dengan cara berhubungan dengan allah melalui media – media yang telah disediakan allah, yaitu seperti sholat, puasa, dan haji.Pelaksanaan ibadah – ibadah  itu secara benar menurut ketentuan syariat islam serta dilakukan dengan ikhlas mengharapkan ridha allah saw, merupakan akhlak yang baik terhadap-nya.
Berakhlak kepada allah diajarkan pula oleh rasul dengan bertahmid, takbir, tasbih, dan tahlil.
·         Takhmid adalah membaca hamdalahh yang merupakan tanda terimakasih kepada allah atas nikmat yang telah diberikan-nya.
·         Takbir adaah mengucap allahhu akbar yang merupakan ungkapan pengakuan akan kemahabesaran allah yang tiada tara.
·         Tasbih adalah mengucap subhanallah sebagai ungapan kekaguman atas kekuasaan allah yang tak terbatas yang tampakkan dalam seluruh ciptaan-nya.
·         Tahlil adalah membaca la ilaaha illa llahu yaitu suatu ungkapan pengakuan dan janji seseorang muslim yang mengakui allah sebagai satu satunya tuhan.
Berakhlak kepada allah diungkapkan pula melalui do`a. Berdo`a merupakan bukti ketakberdayaan manusi dihadap allah swt, karena itu orang yang tidak pernah berdo`a dipandang sebagai orang yang sombong.



2.2 AKHLAK KEPADA RASULULLAH (Nabi muhammad saw)
Akhlak baik kepada rasul pada masa sekarang tidak biisa kita wujudkan dalam bentuk lahiriyah atau jasmaniyah secara langsung sebagai mana para sahabat telah melakukan, tetapi dapat dilakukan dengan cara :
a.       Ridha dalam beriman kepada rasul
Iman kepada rasul saw merupakan salah satu bagian dari rukun iman. Keimanan akan terasa menjadi nikmat dan lezat manakala kita memiliki rasa ridha dalam keimanan sehingga membuktikan konsekuensi iman merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan. Karenanya membuktikan keimanan dengan amal saleh merupakan bukan suatu beban yang memberatkan, begitulah memang bila sudah ridha. Ridha dalam beriman kepada rasulullah inilah yang harus kita nyatakan sebagai hadist nabi saw :
“Aku ridha kepada allah sebagai tuhan, islam sebagai agama dan muhammad sebagai nabi dan rasul (HR.Bukhari,muslim,abu daud,tirmidzi, nasa`i dan ibnu majah)”.
b.      Mencintai dan mentaati rasul
Mengikuti dan mentaati rasul merupakan sesuatu yang bersifat mutlak bagi orang – orang beriman,karena itu hal ini menjadi salah satu bagian penting akhlak kepada rasul, bahkan allah swt akan menepatkan orang yang mentaati allah dan rasul kedalam derajat yang tinggi dan mulia, hal ini terdapat dalam firman allah yang artinya :
“Dan barang siapa yang mentaati allah da rasul, mereka itu akan bersama-sama dengan orang orang yang benar, orang orang yang mati syahid dan orang orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik- baiknya (QS 4:69)”.
c.       Mengucap shalawat dan salam kepada rasul
Secara harfiyah, shalawat berasal dari kata ash shalah yang berarti do`a, istighfar dan rahmat. Kalau allah bershalawat kepada nabi, itu berarti allah memberikan ampunan dan ramhat kepada nabi, inilah salah satu makna firman allah yang artinya:
“Sesungguhnya allah dan para malaikat-nya bershalawat untuk nabi. Hai orang – orang yang beriman, bershalawatlah kamu untu nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya (QS 33:56)”.
Adapun bila kita bershalawat kepada nabi hal itu justru akan membawa keberuntungan bagi kita sendiri, hal ini disabdakan oleh rasul saw :
“Barang siapa bershalawat untukku satu kali, maka dengan shalawatnya itulah allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali (HR.Akhmad)”.
d.      Menghidupkan sunnah rasul
Kepada umatnya, Rasulullah saw tidak mewariska harta yang banyak, tapi yang beliau wariskan adalah AL-Qur`an dan sunnah, karena itu kaum muslim yang berakhlak baik kepadanya akan selalu berpegang teguh kepada AL-Qur`an dan sunnah (hadist) agar tidak sesat, beliau bersabda :
“Aku tinggalkan kepadamu dua pusaka, kami tidak akan tersesat selamaya bila berpegangan teguh kepada keduanya, yaitu kitab allah dan sunnahku (HR.Hakim)”.
Selain itu, rasul saw juga mengingatkan umatnya agar waspada terhadap bid`ah dengan segala bahayanya, beliau bersabda:
“Sesungguhnya, barang siapa yang hidup sesudahku, akan terjadi banyak pertentangan. Oleh karena itu, kamu semua agar berpegangan teguh kepada sunnahku dan sunnag para penggantiku. Berpegangan teguhlah kepada petunjuk-petunjuk tersebut dan waspadalah kamu kepada sesuatu yang baru, karena setiap yang baru itu bid`ah  dan setiap bid`ah itu sesat, dan setiap kesesaatan itu  di neraka (HR.Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim, Baihaki dan Tarmidzi)”.
Dengan demikian, menghidupkan sunnah rasul menjadi sesuatu yang penting sehingga begitu ditekankan oleh rasulullah saw.
2.3 AKHLAK KEPADA ORANG TUA
Adapun akhlak anak kepada orang tua adalah sebagai berikut : sayangilah, cintailah, hormatilah, patuhlah kepadanya rendahkan dirimu, sopanlah kepadanya.Ketahuilah kita hidup bersama orang tua merupakan kalimat yang luar biasa, kalau orang tua kita meninggal alangkah sedihnya hati kita karena tidak ada yang dipandang lagi. Dalam hal ini rasululullah bersabda :
“Tidaklah seseorang melihat kepada orang tuanya dengan pandangan kasih sayang melainkan allah menetapkan baginya akibat pandanganya itu adalah haji yang diterima mabrur”
Pandanglah kedua orang tua dengan penuh rasa kasih sayang, janganlah marah kepadanya memandang sambil marah dan suara yang keras.
Hal – hal yang wajib dilaksanakan semasa hidup orang tua
a.       Menaati mereka selama tidak mendurhakai allah ta’ala
b.      Berbakti dan merendah diri di hadapan kedua orang tua
c.       Berbicara dengan lemah lembut di hadapan mereka
d.      Meminta izin kepada mereka sebelum pergi berjihad dan pergi untuk urusan lainnya
e.       Memberikan harta kepada orang tua sebesar yang mereka inginkan
f.       Membuat keduanya ridha dengan berbuat baik kepada orang – orang yang dicintainya
g.      Tidak mencaci maki orang tua.
2.4 AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI
Akhlak kepada diri sendiri itu ada tiga yaitu :
a.       berakhlak terhadap jasmani
b.      berakhlak terhadap akalnya
c.       c.berakhlak terhadap jiwanya
Adapun cara memelihara akhlak terhadap diri sendiri antara lain :
a.       Sabar, yaitu perilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian nafsu dan menerima terhadap apa yang menimpanya.
b.      Syukur, yaitu sikao berterimakasih atas pemberian allah yang tidak bisa terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan.
c.       Tawaduk,yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang tua, muda, kaya ataupun miskin.
d.      Shidiq, yaitu benar atau jujur .
e.       Amanah, artinya dapat dipercaya.


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa arab yang berarti perangai, tingkah laku atau tabiat. Cara membedakan akhlak, moral dan etika yaiti dalam etika untuk mementukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio.
Sebagai makhluk bermoral kita dituntut harus mempunyai akhlak, akhlak yang baik tentunya entah itu akhlak kepada allah, rasulullah, orang tua maupun diri sediri.



DAFTAR PUSTAKA
Anwar Rasio, 2010. Akhlak Tasawuf. Bandung: CV Pustaka Setia
http://blog.umy.ac.id/Akhlak_kepada_Allah/


ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق