DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Waktu............................................................... 2
B. Unsur-Unsur Manajemen Waktu........................................................... 4
C. Cara Menejemen Waktu Dengan Baik.................................................. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................ 9
B. Saran...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Bentuk
stres kerja, yang umum terjadi pada masyarakat modern saat ini, adalah perasaan
terbebani oleh banyak pekerjaan, namun tidak banyak waktu yang dimiliki untuk
mengerjakannya. Kesulitan untuk mengatur waktu merupakan salh satu masalah
besar yang dihadapi oleh masyarakat modern yang kemudian menghasilka konsep
menejemen waktu (time menegement). Menciptakan hidup yang efekitif adalah memanfaatkan waktu dengan baik, dan
syarat utama yang perlu dimiliki adalah bagaimana cara pandang seseorang
terhadap waktu itu sendiri. Yitu dengan selalu berpikir agar jangan sqampai ada
sedetikpun dari waktu yang dilalui dalam perjalanan hidupnya terbuang sia-sia
atau kosong tanpa aktivitas berarti. Melalui aktivitas-aktivitas yang positif
dan bermanfaat dengan menghasilkan karya-karya besar yang prestisius.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Manejemen Waktu?
2. Apa saja unsur-unsur manajemen
waktu?
3. Bagaimana cara menejemen waktu dengan baik?
C.
Tujuan Masalah
1. Menjelaskan pengertian dari manejemen waktu
2. Menjelaskan unsur-unsur menejemen waktu
3. Menjelaskan cara memenejemen waktu dengan baik
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Waktu
1. Manajemen
Dalam kamus besar bahasa indonesia
manajemen diartikan sebagai kegiatan atau penelaahan yang mencakup perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian. Manajemen adalah suatu proses atau kerangka
kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke
arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juga dapat
diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan
pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan berbagai sumber
daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi sebaimana yang telah
ditetapkan.[1]
Menejemen berasal dari kata to manage
yang artinya mengatur. Menejemen ini mengatur berbagai unsur-unsur yang ada
dalam kehidupan ini, seperti uang, manusia, metode atau cara, peralatan,
perlengkapan, dan pasar. Untuk lebih mengetahui pengertian menejemen menurut
Drs.H. Malayu S.P.Hasibuan yaitu ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang ada dalam suatu organisasi
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan.[2]
2. Waktu
Dalam kamus besar bahasa indonesia
terdapat empat arti kata “waktu”, yaitu (1) seluruh rangkaian saat, yang telah
berlalu, sekarang dan yang akan datang ; (2) saat tertentu untuk menyelesaikan
sesuatu ; (3) kesempatan tempo atau peluang ; (4) ketika atau saat terjadinya
sesuatu.[3]
Secara umum, manajemen waktu merupakan
perkembangan dari proses dan alat yang menambah efisiensi dan produktivitas.
Dalam dunia bisnis, pengaturan waktu telah berkembang menjadi berbagai metode
yang melibatkan pelayanan konsultan. Namun,ketika seseorang berbicara tentang
manajemen waktu, yang dimaksudnya adalah manajemen waktu pribadi, yang
merupakan keterampilan mengatur waktu untuk menghilangkan waktu yang terbuang
dalam melakukan pekerjaan yang harus dilakukan sehingga seseorang memiliki
waktu lebih untuk melakukan hal yang ingin dikerjakannya.[4]
Konsep manajemen waktu merupakan sesuatu
yang sudah dibahas dalam ajaran islam. Umat islam diajarkan untuk selalu
menghargai waktu, bahkan Allah dalam beberapa surat Al-Qur’an bersumpah dengan menggunakan “demi waktu”.
Salah satunya adalah surah Al-ashr. Yang artinya “ demi masa,sesungguhnya
manusia itu benar-benar dlam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan
nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.(QS Al-Ashr).[5]
Al-qur’an menggunakan beberapa kata
untuk menunjukkan makna waktu, yaitu :
1. Ajal, yaitu rangkaian huruf yang
menunjukkan beberapa kata yang berbeda, yang sulit untuk diqiyaskan satu dengan
yang lainnya, karena masing-massing merupakan makna yang berdiri sendiri.
2. Dahr, digunakan untuk saat
berkepanjangan yang dilalui alam raya dalam kehidupan dunia ini, yaitu sejak
diciptakannya sampai punahnya alam sementara ini. Dijelaskan dalam QS Al-insan (76):1
هَلْ
أَتَىٰ عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا
Yang
artinya bukankah telah datang kepada manusia satu waktu dari masa, yang ketika
itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
Jadi , dapat
disimpulkan bahwa manajemen waktu adalah
keterampilan untuk mengatur waktu agar berhasil mencapai cita-cita atau tujuan
hidup positif yang dikehendaki. Jika tujuan hidup telah tercapai, itu berarti
kesuksesan telah didapat. Sebab orang yang sukses adalah orang yang berhasil
mencapai tujuan hidup positif yang dikehendakinya.
3. Waqt adalah akar kata yang menunjukkan
makna batas sesuatu dan kadar atau
ukuran dalam hal masa dan sebagaimananya.
4. Kata ajal memberi kesan bahwa segala
sesuatu ada batas waktu berakhirnya, sehingga tidak ada yang abadi kecuali
Allah SWT.sendiri.
5. Kata dahr memberi kesan bahwa segala
sesuatu pernah tiada, dan bahwa keberadaannya menjadikan ia terikat oleh waktu
(dahr).[6]
Menejemen waktu adalah suatu kemempuan
yang mengalokasikan waktu dan sumber-sumber untuk mencapai tujuan. Keterampilan
dalam mengelola waktu adalah bagaimana kita meluangkan waktu dengan
memprioritaskan dan mencapai beberapa tujuan kehidupan serta menghasilkan
kesejahteraan. Menejemen waktu merupakan
keterampilan personal dan manajerial. Hal ini merupakan proses untuk menyusun
dan mencapai tujuan , memperkirakan waktu dan sumber-sumber waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai masing-masing tujuan dan mendisiplinkan diri sendiri
memfokuskan pada tujuan. Seorang menejer yang aktif dapat menegelola waktu
sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Selain itu, menejemen waktu dapat
mengurangi tingkat setress.[7]
B. Unsur-Unsur Manajemen Waktu
Menejemen waktu sering kali dilihat
sebagai serangkaian keterampilan untuk mengatur waktu. Menurut teprinya, jika
seseorang menguasai menejemn waktu, maka dia akan lebih terorganisasi, efisien
dan lebih bahagia. Menejemen waktu pribadi terdiri dari:
1. Menetapkan Tujuan (Goal Setting )
Keterampilan
manajemen waktu akan dimulai dengan kemapuan seseorang untuk menentukan
tujuannya. Allah mencontohkannya dalam penciptaan langit dan bumi yang memiliki
tujuan yang benar dalam kurun waktu tertentu. Dalam QS.Al-ahqaf(46) ayat: 3
مَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُسَمًّى ۚ
وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّا أُنْذِرُوا مُعْرِضُونَ
Yang
artinya : kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara
keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dan dalam waktu yang ditentukan.
Dan orang-orang kafirberpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka. (QS.
Al-ahqaf (46): 3
Untuk
melakukan tujuan tersebut, manusia harus melakukan berbagai usaha.
Masing-masing usaha ini juga memiliki tujuan yang jelas dan tidak berlawanan
dengan tujuan hidup secara keseluruhan. Tujuan dari masing-masing usaha ini
dapat dibagi atas tujuan jangka pendek
dan tujuan jangka panjang yang mungkin dicapai setelah jangka waktu tertentu.
2. Planning (perencanaan )
Menetukan
tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama satu masa yang akan datang dan apa
yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu. Dari sisi
manajemen, perencanaan secara seherhana bisa didefinisikan sebagai pengambil
keputusan atas tindakan-tindakan yang akan dilakukan pada masa mendatang. Perencanaan adalah proses mendefinisikan
tujuan organisasi atau individu, membuat strategi untuk mencapai tujuan
tertentu, dan mengembangkan rencana kativitas kerja yang akan dilakukan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen,karena
tanpa perencanaan fungsi-fungsi lainseperti pengorganisasian. Dari sisi
tuntunan agama juga menunjukkan bahwa perencanaan itu perlu dilakukan dengan
baik. Pada tahap awal, seseorang perlu memperjelas tujuan yang ingin diraih
kemudian selanjutnya akan dituangkan dalam perencanaan. Dalam konteks inilah
dikenal dengan adanya niat.
Hadist Rasulullah saw. Yang memberikan
tuntunan dengan niat.
(
Dari amirul mukmin Abu Hafs ), umar bin khattab ra, beliaau berkata : “ aku
mendengar Rasulullah saw. Bersabda. “sesungguhnya setiapamalan itu tergantung
dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang dia
nitkan, maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-nya, maka
hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-nya dan barangsiapa yang hijrahnya dunia
yang hendak dia raih atau karena wanita yang hendak dia nikah maka hijrahnya
kepada apa yang ditujunya (HR.BUKHARI DAN MUSLIM ).[8]
3. Melakukan Skala Prioritas (Prioritizing
)
Kemampuan
untuk memilih tugas yang penting untuk dikerjakan dengan sebaik-baiknya dan
diselesaikan selengkap mungkin, merupakan kunci untuk sukses untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Penelitian
menujukkan orang yang sukses dan efektif adalah orang yang terfokus pada tujuan
yang penting, mulai bekerja, dan terus terpusat pada pekerjaan sampai tugasnya
selesai.
4. Mengambil Keputusan (Decision Making )
Setelah
menetapkan pilihan yang harus dilakukan, seseorang harus segera mengambil
keputusan untuk melakukannya dan tidak menunda-nunda pekerjaan. Islam
mengajarkan umatnya untuk tidak ragu-ragu mengambil tindakan tang benar.
Dijelaskan dala QS.Al-baqarah (2) : 147
الْحَقُّ
مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ
الْمُمْتَرِينَ
Yang artinya :
kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu menjadi
orang yang ragu. (QS.Al-Baqarah (2):147)
Islam
juga mengajarkan untuk tidak menunda-nunda pekerjaan yang baik dapat dilakukan.
Nabi Muhammad SAW. Mengajarkan untuk tidak menunda sampai hari esok apa yang
dapat dikerjakan pada hari ini. Dengan menunda-nunda, beban pekerjaan yang
dihadapi akan menumpuk.
5. Melakukan Penugasan (delegating )
Melakukan
penugasan merupakan hal yang penting untuk terlaksananya suatu tujuan.
Seseorang tidak dapat mengerjakan semuanya sekaligus. Dengan bantuan orang
lain, tugas akan lebih mudah dilaksanakan. Islam memandang orang mukmin
memiliki tali yang kuat dimana mereka dapat saling berbagi. Dijelaskan daam QS.
Al-Taubah (9): 105
وَقُلِ اعْمَلُوا
فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ
وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا
كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Yang
artinya : dan katakanlah: “Bekerjalah!” maka Allah dan rasulnya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu. Dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah ) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakannya
kepadamu apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Taubah(9) :105).
6. Melakukan Penjadwalan
Pekerjaan
akan lebih mudah terlaksana jika terjadwal dengan baik. Penentuan lama
pekerjaan, kapan dimulai dan kapan diselesaikan akan mendorong tercapainya
tujuan yang diharapkan. Seseorang juga akan dapat membuat diagram yang membantu
melihat target waktu yang ditentukan. Islam mengajarkan untuk mengatur waktu
dari satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lain. Dijelaskan dalam QS.alam
Nasyrah (94):7
فَإِذَا
فَرَغْتَ فَانْصَبْ
Yang
artinya : Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan ), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.(QS.Alam Nsyirah (94):7).[9]
7. Organizing (pengorganisasian)
Mengelompokkan
dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk
melaksanakan suatu kegiatan, atau suatu usaha untuk mengatur sebuah rencana
dengan membuat jadwal-jadwal yang cukup jelas.
8. Actuating ( pelaksanaan )
Tahap
selanjutnya dalam manajemen waktu ini adalah tahap pelaksanaan. Kegiatan yang
telah direncanakan dan ditentukan harus segera dilaksanakan dan jangan
ditunda-tunda. Allah swt. Memberi petunjuk kepada manusia agar
bersungguh-sungguh dalam melaksanakan suatu pekerjaan walaupun baru saja
menyelesaikan pekerjaan yang lain, dengan mwnjadikan harapan senantiasa hanya
kepada Allah swt. Firman Allah swt. QS Al-insyira(94):7
فَإِذَا
فَرَغْتَ فَانْصَبْ
Yang
artinya : Maka apabila kamu telah selesai ( dari sesuatu urusan ), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
9. Controlling ( pengawasan)
Mengukur
pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menetukan sebab-sebab
penyimpangan-penyimpangan dan mengambil tindakan. Ingat selalu apa yang harus
dikerjakan dan apa yang sudah dikerjakan dalam rangka mencapai perencanaan yang
telah dibuat. Selalu dikontrol atau dilihat perkembangannya. Salah satu
kelemahan organisasi adalah sistem kontrol yang kurang. Jadi, perhatikan
rencana yang sudah dibuat.
10. Evaluating (evaluasi)
Evaluasi
pada akhir rencana atau pada tahapannya, kira-kira apa yang salah, dan apa
sudah benar tujuannya. Jika salah, coba tanyakan lagi pada diri kenapa hal itu
bisa salah dan ke depan bisa melakukan yang lebih baik lagi.[10]
C. Cara
Menejemen Waktu
Dengan Baik
Berikut beberapa kiat yang dapat kita jadikan sebagai cara praktis di
dalam mengelola waktu yang kita miliki, antara lain:
1.
Bagilah waktu anda dengan adil.
2.
Buatlah skala prioritas dalam memanfaatkan waktu Anda.
3.
Biasakan membuat rencana:
a.
Rencanakanlah aktivitas harian Anda.
b.
Buat agenda kegiatan Anda dengan baik (schedule mingguan atau bulanan).
c.
Catatlah setiap janji yang Anda buat.
4.
Berdisiplin dan konsisten dengan rencana yang telah Anda buat.
5.
Bersemangatlah, dengan cara:
a.
Ciptakan afirmasi positif harian Anda dengan menggali semangat dengan
Al-Qur’an yang Anda baca setiap harinya, jadikan Al-Qur’an sumber inspirasi
bagi afirmasi diri Anda.
b.
Katakan dalam diri Anda bahwa inilah saatnya untuk enunjukkan produktivitas dan kemampuan Anda
pada dunia bahwa Anda bisa melakukannya.
6.
Lakukan sekarang juga, maka:
a.
Buanglah kebiasaan menunda-nunda waktu.
b.
Lakukan sebaik dan sebanyak
mungkin sekarng juga.
c.
Sadarilah bahwa kesempatan hanya sekali dalam kehidupan Anda.
d.
Jangan pemalas menyia-nyiakan kesempatan pertama berlalu begitu saja,
dan kesempatan kedua adalah akhir sebuah peluang.[11]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menejemen Waktu merupakan suatu
kemempuan yang mengalokasikan waktu dan sumber-sumber untuk mencapai tujuan.
Keterampilan dalam mengelola waktu adalah bagaimana kita meluangkan waktu
dengan memprioritaskan dan mencapai beberapa tujuan kehidupan serta
menghasilkan kesejahteraan.
Menejemen waktu merupakan
keterampilan personal dan manajerial. Hal ini merupakan proses untuk menyusun
dan mencapai tujuan , memperkirakan waktu dan sumber-sumber waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai masing-masing tujuan dan mendisiplinkan diri sendiri
memfokuskan pada tujuan. Disamping itu
terdapat juga unsur-unsur menejemen waktu diantaranya adalah:
a. Menetapkan Tujuan (Goal Setting )
Keterampilan manajemen
waktu akan dimulai dengan kemapuan seseorang untuk menentukan tujuannya.
b.
Menetukan
tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama satu masa yang akan datang dan apa
yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
c.
Kemampuan
untuk memilih tugas yang penting untuk dikerjakan dengan sebaik-baiknya dan
diselesaikan selengkap mungkin, merupakan kunci untuk sukses untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan.
d.
Setelah
menetapkan pilihan yang harus dilakukan, seseorang harus segera mengambil
keputusan untuk melakukannya dan tidak menunda-nunda pekerjaan.
e.
Melakukan
penugasan merupakan hal yang penting untuk terlaksananya suatu tujuan.
f.
Pekerjaan
akan lebih mudah terlaksana jika terjadwal dengan baik. Penentuan lama
pekerjaan, kapan dimulai dan kapan diselesaikan akan mendorong tercapainya
tujuan yang diharapkan.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami susun, kami sadar bahwa makalah ini
masih terdapat banyak kekurangn dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan
saran kami harapkan untuk memperbaiki makalah kami kedepan. Semoga makalah ini
bermanfaat baik bagi pembaca ataupun penulisnya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
James A.F. Stoner dan Charles Wankel. 1993. Perencanaan Keputusan dan Pengambilan
Keputusan Dalam Menejemen. Jakarta:
Rineka Cipta.
Hermanita. 2012. Dasar-Dasar
Menejemen. Metro:Stain Jusi.
Shihab, M.Quraish. 1997. Wawasan Al-Qur’an; Tafsir Maudhu (Atas Berbagai Persoalan
Umat). Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Hasan, Aliah B. Purwakania. 2008. Pengantar Psikologi Kesehatan Alami. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Rosita. 2008. Menejemen
Waktu Yang Efektif. Volume 1
Terry, George R dan Lessie W.Terry. 1997. Dasar-Dasar Menejemen. Jakarta: Logos
Wacana Ilmu
Saleh, Akh. Muwafik. 2011. Mengembangkan Karakter Dengan Hati Nurani. Jakarta:
Erlangga
[1] James A.F. Stoner, Charles Wankel, Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Dalam Menejemen, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), hlm. 5.
[4] Aliah B.
Purwakania Hasan, Pengantar Psikologi Kesehatan Alami, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2008), hlm.217.
[6] M.Quraish
Shihab, wawasan al-qur’an; Tafsir Maudhu (atas berbagai persoalan umat), (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm.547.
[8] Aliah
B.Purwakania Hasan,Pengantar Psikologi Kesehatan Alami (Jakarta: Rajagrafindo
Persada, 2008), hlm. 220-221.
[10] George R.
Terry dan Lessie W.Terry, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hlm. 10-12.
[11] Akh. Muwafik Saleh, Mengembangan
Karakter Dengan Hati Nurani, (Jakarta: Erlangga, 2011), hlm. 208-209.
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق