الخميس، نوفمبر 15

Manejemen Waktu


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang....................................................................................... 1 
B.     Rumusan Masalah.................................................................................. 1 
C.     Tujuan.................................................................................................... 1 

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Manajemen Waktu............................................................... 2
B.     Unsur-Unsur Manajemen Waktu........................................................... 4
C.     Cara Menejemen Waktu Dengan Baik.................................................. 8

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan............................................................................................ 9
B.     Saran...................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Bentuk stres kerja, yang umum terjadi pada masyarakat modern saat ini, adalah perasaan terbebani oleh banyak pekerjaan, namun tidak banyak waktu yang dimiliki untuk mengerjakannya. Kesulitan untuk mengatur waktu merupakan salh satu masalah besar yang dihadapi oleh masyarakat modern yang kemudian menghasilka konsep menejemen waktu (time menegement). Menciptakan hidup yang efekitif  adalah memanfaatkan waktu dengan baik, dan syarat utama yang perlu dimiliki adalah bagaimana cara pandang seseorang terhadap waktu itu sendiri. Yitu dengan selalu berpikir agar jangan sqampai ada sedetikpun dari waktu yang dilalui dalam perjalanan hidupnya terbuang sia-sia atau kosong tanpa aktivitas berarti. Melalui aktivitas-aktivitas yang positif dan bermanfaat dengan menghasilkan karya-karya besar yang prestisius.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari Manejemen Waktu?
2.      Apa saja unsur-unsur manajemen waktu?
3.      Bagaimana cara menejemen waktu dengan baik?

C.    Tujuan Masalah
1.      Menjelaskan pengertian dari manejemen waktu
2.      Menjelaskan unsur-unsur menejemen waktu
3.      Menjelaskan cara memenejemen waktu dengan baik







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Manajemen Waktu
1.      Manajemen
Dalam kamus besar bahasa indonesia manajemen diartikan sebagai kegiatan atau penelaahan yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian. Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juga dapat diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan berbagai sumber daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi sebaimana yang telah ditetapkan.[1]
Menejemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Menejemen ini mengatur berbagai unsur-unsur yang ada dalam kehidupan ini, seperti uang, manusia, metode atau cara, peralatan, perlengkapan, dan pasar. Untuk lebih mengetahui pengertian menejemen menurut Drs.H. Malayu S.P.Hasibuan yaitu ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang ada dalam suatu organisasi secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan.[2]
2.      Waktu
Dalam kamus besar bahasa indonesia terdapat empat arti kata “waktu”, yaitu (1) seluruh rangkaian saat, yang telah berlalu, sekarang dan yang akan datang ; (2) saat tertentu untuk menyelesaikan sesuatu ; (3) kesempatan tempo atau peluang ; (4) ketika atau saat terjadinya sesuatu.[3]
Secara umum, manajemen waktu merupakan perkembangan dari proses dan alat yang menambah efisiensi dan produktivitas. Dalam dunia bisnis, pengaturan waktu telah berkembang menjadi berbagai metode yang melibatkan pelayanan konsultan. Namun,ketika seseorang berbicara tentang manajemen waktu, yang dimaksudnya adalah manajemen waktu pribadi, yang merupakan keterampilan mengatur waktu untuk menghilangkan waktu yang terbuang dalam melakukan pekerjaan yang harus dilakukan sehingga seseorang memiliki waktu lebih untuk melakukan hal yang ingin dikerjakannya.[4]
Konsep manajemen waktu merupakan sesuatu yang sudah dibahas dalam ajaran islam. Umat islam diajarkan untuk selalu menghargai waktu, bahkan Allah dalam beberapa surat Al-Qur’an  bersumpah dengan menggunakan “demi waktu”. Salah satunya adalah surah Al-ashr. Yang artinya “ demi masa,sesungguhnya manusia itu benar-benar dlam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.(QS Al-Ashr).[5]
Al-qur’an menggunakan beberapa kata untuk menunjukkan makna waktu, yaitu :
1.      Ajal, yaitu rangkaian huruf yang menunjukkan beberapa kata yang berbeda, yang sulit untuk diqiyaskan satu dengan yang lainnya, karena masing-massing merupakan makna yang berdiri sendiri.
2.      Dahr, digunakan untuk saat berkepanjangan yang dilalui alam raya dalam kehidupan dunia ini, yaitu sejak diciptakannya sampai punahnya alam sementara ini. Dijelaskan dalam QS Al-insan (76):1 
هَلْ أَتَىٰ عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا            
Yang artinya bukankah telah datang kepada manusia satu waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
Jadi , dapat disimpulkan bahwa  manajemen waktu adalah keterampilan untuk mengatur waktu agar berhasil mencapai cita-cita atau tujuan hidup positif yang dikehendaki. Jika tujuan hidup telah tercapai, itu berarti kesuksesan telah didapat. Sebab orang yang sukses adalah orang yang berhasil mencapai tujuan hidup positif yang dikehendakinya.
3.      Waqt adalah akar kata yang menunjukkan makna batas sesuatu dan kadar  atau ukuran dalam hal masa dan sebagaimananya.
4.      Kata ajal memberi kesan bahwa segala sesuatu ada batas waktu berakhirnya, sehingga tidak ada yang abadi kecuali Allah SWT.sendiri.
5.      Kata dahr memberi kesan bahwa segala sesuatu pernah tiada, dan bahwa keberadaannya menjadikan ia terikat oleh waktu (dahr).[6]
Menejemen waktu adalah suatu kemempuan yang mengalokasikan waktu dan sumber-sumber untuk mencapai tujuan. Keterampilan dalam mengelola waktu adalah bagaimana kita meluangkan waktu dengan memprioritaskan dan mencapai beberapa tujuan kehidupan serta menghasilkan kesejahteraan. Menejemen waktu merupakan keterampilan personal dan manajerial. Hal ini merupakan proses untuk menyusun dan mencapai tujuan , memperkirakan waktu dan sumber-sumber waktu yang dibutuhkan untuk mencapai masing-masing tujuan dan mendisiplinkan diri sendiri memfokuskan pada tujuan. Seorang menejer yang aktif dapat menegelola waktu sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Selain itu, menejemen waktu dapat mengurangi tingkat setress.[7]

B.     Unsur-Unsur Manajemen Waktu
Menejemen waktu sering kali dilihat sebagai serangkaian keterampilan untuk mengatur waktu. Menurut teprinya, jika seseorang menguasai menejemn waktu, maka dia akan lebih terorganisasi, efisien dan lebih bahagia. Menejemen waktu pribadi terdiri dari:
1.      Menetapkan Tujuan (Goal Setting )
Keterampilan manajemen waktu akan dimulai dengan kemapuan seseorang untuk menentukan tujuannya. Allah mencontohkannya dalam penciptaan langit dan bumi yang memiliki tujuan yang benar dalam kurun waktu tertentu. Dalam QS.Al-ahqaf(46) ayat: 3
مَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُسَمًّى ۚ وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّا أُنْذِرُوا مُعْرِضُونَ
Yang artinya : kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang kafirberpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka. (QS. Al-ahqaf (46): 3
Untuk melakukan tujuan tersebut, manusia harus melakukan berbagai usaha. Masing-masing usaha ini juga memiliki tujuan yang jelas dan tidak berlawanan dengan tujuan hidup secara keseluruhan. Tujuan dari masing-masing usaha ini dapat  dibagi atas tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang yang mungkin dicapai setelah jangka waktu tertentu.
2.      Planning (perencanaan )
Menetukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama satu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu. Dari sisi manajemen, perencanaan secara seherhana bisa didefinisikan sebagai pengambil keputusan atas tindakan-tindakan yang akan dilakukan pada masa mendatang.  Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi atau individu, membuat strategi untuk mencapai tujuan tertentu, dan mengembangkan rencana kativitas kerja yang akan dilakukan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen,karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lainseperti pengorganisasian. Dari sisi tuntunan agama juga menunjukkan bahwa perencanaan itu perlu dilakukan dengan baik. Pada tahap awal, seseorang perlu memperjelas tujuan yang ingin diraih kemudian selanjutnya akan dituangkan dalam perencanaan. Dalam konteks inilah dikenal dengan adanya niat.
Hadist Rasulullah saw. Yang memberikan tuntunan dengan niat.
( Dari amirul mukmin Abu Hafs ), umar bin khattab ra, beliaau berkata : “ aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda. “sesungguhnya setiapamalan itu tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang dia nitkan, maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-nya dan barangsiapa yang hijrahnya dunia yang hendak dia raih atau karena wanita yang hendak dia nikah maka hijrahnya kepada apa yang ditujunya (HR.BUKHARI DAN MUSLIM ).[8]

3.      Melakukan Skala Prioritas (Prioritizing )
Kemampuan untuk memilih tugas yang penting untuk dikerjakan dengan sebaik-baiknya dan diselesaikan selengkap mungkin, merupakan kunci untuk sukses untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.  Penelitian menujukkan orang yang sukses dan efektif adalah orang yang terfokus pada tujuan yang penting, mulai bekerja, dan terus terpusat pada pekerjaan sampai tugasnya selesai.

4.      Mengambil Keputusan (Decision Making )
Setelah menetapkan pilihan yang harus dilakukan, seseorang harus segera mengambil keputusan untuk melakukannya dan tidak menunda-nunda pekerjaan. Islam mengajarkan umatnya untuk tidak ragu-ragu mengambil tindakan tang benar. Dijelaskan dala QS.Al-baqarah (2) : 147
الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ  فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
Yang artinya : kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu menjadi orang yang ragu. (QS.Al-Baqarah (2):147)
Islam juga mengajarkan untuk tidak menunda-nunda pekerjaan yang baik dapat dilakukan. Nabi Muhammad SAW. Mengajarkan untuk tidak menunda sampai hari esok apa yang dapat dikerjakan pada hari ini. Dengan menunda-nunda, beban pekerjaan yang dihadapi akan menumpuk.

5.      Melakukan Penugasan (delegating )
Melakukan penugasan merupakan hal yang penting untuk terlaksananya suatu tujuan. Seseorang tidak dapat mengerjakan semuanya sekaligus. Dengan bantuan orang lain, tugas akan lebih mudah dilaksanakan. Islam memandang orang mukmin memiliki tali yang kuat dimana mereka dapat saling berbagi. Dijelaskan daam QS. Al-Taubah (9): 105
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Yang artinya : dan katakanlah: “Bekerjalah!” maka Allah dan rasulnya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu. Dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah ) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakannya kepadamu apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Taubah(9) :105).



6.      Melakukan Penjadwalan
Pekerjaan akan lebih mudah terlaksana jika terjadwal dengan baik. Penentuan lama pekerjaan, kapan dimulai dan kapan diselesaikan akan mendorong tercapainya tujuan yang diharapkan. Seseorang juga akan dapat membuat diagram yang membantu melihat target waktu yang ditentukan. Islam mengajarkan untuk mengatur waktu dari satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lain. Dijelaskan dalam QS.alam Nasyrah (94):7
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
Yang artinya : Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan ), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.(QS.Alam Nsyirah (94):7).[9]

7.      Organizing (pengorganisasian)
Mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan suatu kegiatan, atau suatu usaha untuk mengatur sebuah rencana dengan membuat jadwal-jadwal yang cukup jelas.

8.      Actuating ( pelaksanaan )
Tahap selanjutnya dalam manajemen waktu ini adalah tahap pelaksanaan. Kegiatan yang telah direncanakan dan ditentukan harus segera dilaksanakan dan jangan ditunda-tunda. Allah swt. Memberi petunjuk kepada manusia agar bersungguh-sungguh dalam melaksanakan suatu pekerjaan walaupun baru saja menyelesaikan pekerjaan yang lain, dengan mwnjadikan harapan senantiasa hanya kepada Allah swt. Firman Allah swt. QS Al-insyira(94):7
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
Yang artinya : Maka apabila kamu telah selesai ( dari sesuatu urusan ), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
9.      Controlling ( pengawasan)
Mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menetukan sebab-sebab penyimpangan-penyimpangan dan mengambil tindakan. Ingat selalu apa yang harus dikerjakan dan apa yang sudah dikerjakan dalam rangka mencapai perencanaan yang telah dibuat. Selalu dikontrol atau dilihat perkembangannya. Salah satu kelemahan organisasi adalah sistem kontrol yang kurang. Jadi, perhatikan rencana yang sudah dibuat.

10.  Evaluating (evaluasi)
Evaluasi pada akhir rencana atau pada tahapannya, kira-kira apa yang salah, dan apa sudah benar tujuannya. Jika salah, coba tanyakan lagi pada diri kenapa hal itu bisa salah dan ke depan bisa melakukan yang lebih baik lagi.[10]

C.    Cara Menejemen Waktu Dengan Baik
Berikut beberapa kiat yang dapat kita jadikan sebagai cara praktis di dalam mengelola waktu yang kita miliki, antara lain:
1.      Bagilah waktu anda dengan adil.
2.      Buatlah skala prioritas dalam memanfaatkan waktu Anda.
3.      Biasakan membuat rencana:
a.       Rencanakanlah aktivitas harian Anda.
b.      Buat agenda kegiatan Anda dengan baik (schedule mingguan atau bulanan).
c.       Catatlah setiap janji yang Anda buat.
4.      Berdisiplin dan konsisten dengan rencana yang telah Anda buat.
5.      Bersemangatlah, dengan cara:
a.       Ciptakan afirmasi positif harian Anda dengan menggali semangat dengan Al-Qur’an yang Anda baca setiap harinya, jadikan Al-Qur’an sumber inspirasi bagi afirmasi diri Anda.
b.      Katakan dalam diri Anda bahwa inilah saatnya untuk  enunjukkan produktivitas dan kemampuan Anda pada dunia bahwa Anda bisa melakukannya.
6.      Lakukan sekarang juga, maka:
a.       Buanglah kebiasaan menunda-nunda waktu.
b.      Lakukan sebaik dan sebanyak  mungkin sekarng juga.
c.       Sadarilah bahwa kesempatan hanya sekali dalam kehidupan Anda.
d.      Jangan pemalas menyia-nyiakan kesempatan pertama berlalu begitu saja, dan kesempatan kedua adalah akhir sebuah peluang.[11]
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Menejemen Waktu merupakan suatu kemempuan yang mengalokasikan waktu dan sumber-sumber untuk mencapai tujuan. Keterampilan dalam mengelola waktu adalah bagaimana kita meluangkan waktu dengan memprioritaskan dan mencapai beberapa tujuan kehidupan serta menghasilkan kesejahteraan. Menejemen waktu merupakan keterampilan personal dan manajerial. Hal ini merupakan proses untuk menyusun dan mencapai tujuan , memperkirakan waktu dan sumber-sumber waktu yang dibutuhkan untuk mencapai masing-masing tujuan dan mendisiplinkan diri sendiri memfokuskan pada tujuan. Disamping itu terdapat juga unsur-unsur menejemen waktu diantaranya adalah:
a.       Menetapkan Tujuan (Goal Setting )
Keterampilan manajemen waktu akan dimulai dengan kemapuan seseorang untuk menentukan tujuannya.
b.      Menetukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama satu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
c.       Kemampuan untuk memilih tugas yang penting untuk dikerjakan dengan sebaik-baiknya dan diselesaikan selengkap mungkin, merupakan kunci untuk sukses untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
d.      Setelah menetapkan pilihan yang harus dilakukan, seseorang harus segera mengambil keputusan untuk melakukannya dan tidak menunda-nunda pekerjaan.
e.       Melakukan penugasan merupakan hal yang penting untuk terlaksananya suatu tujuan.
f.       Pekerjaan akan lebih mudah terlaksana jika terjadwal dengan baik. Penentuan lama pekerjaan, kapan dimulai dan kapan diselesaikan akan mendorong tercapainya tujuan yang diharapkan.

B.     Saran
Demikianlah makalah yang kami susun, kami sadar bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangn dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran kami harapkan untuk memperbaiki makalah kami kedepan. Semoga makalah ini bermanfaat baik bagi pembaca ataupun penulisnya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA


James A.F. Stoner dan Charles Wankel. 1993. Perencanaan Keputusan dan Pengambilan  
Keputusan Dalam Menejemen. Jakarta: Rineka Cipta.

Hermanita. 2012. Dasar-Dasar Menejemen. Metro:Stain Jusi.

Shihab, M.Quraish. 1997. Wawasan Al-Qur’an; Tafsir Maudhu (Atas Berbagai Persoalan
Umat). Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Hasan, Aliah B. Purwakania. 2008. Pengantar Psikologi Kesehatan Alami. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.

Rosita. 2008. Menejemen Waktu  Yang Efektif. Volume 1

Terry, George R dan Lessie W.Terry. 1997. Dasar-Dasar Menejemen. Jakarta: Logos
Wacana Ilmu

Saleh, Akh. Muwafik. 2011. Mengembangkan Karakter Dengan Hati Nurani. Jakarta:
Erlangga



[1] James A.F. Stoner, Charles Wankel, Perencanaan dan Pengambilan Keputusan Dalam Menejemen, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), hlm. 5.
[2] Hermanita, Dasar-Dasar Menejemen, (Metro: Stain Jusi, 2012), hlm. 1.
                [3] M.Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an; Tafsir Maudhu (Atas Berbagai Persoalan Umat), (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hlm.59.                                                                                                                                                          
[4] Aliah B. Purwakania Hasan, Pengantar Psikologi Kesehatan Alami, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2008), hlm.217.
[5] Ibid., hlm 128.
[6] M.Quraish Shihab, wawasan al-qur’an; Tafsir Maudhu (atas berbagai persoalan umat), (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm.547.
[7] Rosita, Menejemen Waktu Yang Efektif, 2008. Vol 1: hlm . Diakeses 10/11/2018.1:08 AM.
[8] Aliah B.Purwakania Hasan,Pengantar Psikologi Kesehatan Alami (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 220-221.
[9] Ibid., hlm 222-223.
[10] George R. Terry dan Lessie W.Terry, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hlm. 10-12.
[11] Akh. Muwafik Saleh, Mengembangan Karakter Dengan Hati Nurani, (Jakarta: Erlangga, 2011), hlm. 208-209.

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق