الأربعاء، أكتوبر 31

MAKALAH PERIODE HIJRAH NABI MUHAMMAD DAN MEMBANGUN MASYARAKAT MADINAH


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C.     Tujuan Masalah ............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A.    Periode Hijrah Nabi Muhammad SAW......................................................... 2
B.     Rasulullah Membangun Masyarakat Islam Di Madinah ............................... 5
C.     Akhir Hayat Nabi Muhammad SAW ........................................................... 7

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ................................................................................................... 9
B.     Saran dan Kritik ............................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
       Madinah atau Madinah Al-Munawwarah atau juga Madinat Rasul Allah,Madinah an-Nabi) merupakan kota utama diArab Saudi. Merupakan kota yang ramai diziarahi atau dikunjungi oleh kaum muslimin. Disan terdapat Masjid Nabawi yang memiliki pahala bagi kaum muslimin. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, kota ini menjadi pusat dakwah, dan pemerintahan islam. Dari kota ini islam menyebar keseluruh kezariah Arabia lalu keseluruh dunia.
        Pada masa sebelum islam berkembang, kota Madinah bernama Yastrib, dikenal sebagai pusat perdagangan. Kemudian ketika Nabi Muhammad SAW hijrah keMekkah, kota ini diganti namanya menjadi Madinah sebagai pusat perkembangan islam sampai beliau wafat dan dimakamkan disana. Selanjutnya kota ini menjadi pusat kekhalifahan  sebagai penerus Nabi Muhammad. Terdapat 3 khalifah yang memerintah dari kota ini yakni Abu Bakar, Umar Bin Khattab dan utsman bin Affan. Pada masa Ali Bin Abi Thalib pemerintahan dipindahkan keKufah diIrak karena terjadi gejolak poitik akibat terbunuhnya Khalifah Utsman oleh kaum pemberontak.

B.     Rumusan Masalah
1.      Sejarah Periode hijrah Nabi Muhammad SAW
2.      Sejarah Rasulullah membangun masyarakat diMadinah

C.    Tujuan Masalah
1.      Agar Mengetahui Sejarah periode hijrah Nabi Muhammad SAW
2.      Agar Mengetahui Sejarah Rasulullah Membangun Masyarakat diMadinah
3.      Agar mengetahui Sejarah Wafatnya Nabi Muhammad SAW



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Periode Hijrah Nabi Muhammad SAW
       Nabi Muhammad Saw, adalah anggota Bani Hasyim, suatu kabilah yang kurang berkuasa dalam suku quraisy. Kabilah ini memegang  jabatan siqayah. Nabi Muhammad lahir dari keluarga terhormat dan relatif miskin. Ayahnya bernama Abdullah anknya Abdul Muthalib, seorang kepala suku quraisy yang sangat besar pengaruhnya. Ibunya adalah Aminah binti Wahab dari Bani Zuhrah. Tahun kelahiran nabi dikenal dengan tahun pasukan Gajah (570 M).[1] Dinamakan demikian, karena pada tahun ini pasukan Abrahah , gubernur kerajaan Habsy(Ethiopia), dengan menunggang  gajah menyerbu Makkah untuk menghancurkan Ka’bah.
       Dalam usia muda, Muhammad hidup sebagai penggembala kambing keluarganya dan kambing penduduk Makkah. Melalui kegiatan pengembalaan ini dia menemukan tempat untuk berzikir dan merenung. Pemikiran dan perenungan ini membuat dia jauh dari pemikiran nafsu duniawi, sehingga ia terhindar dari berbagai noda yang dapat merusak namanya, karena sejak muda ia sudah dijuluki al-amin, orang yang terpecaya.
       Nabi Muhammad ikut untuk pertama kalinya dalam kafilah dagang ke syria (Syam) dalam usia baru 12 thn. Kafilah itu dipimpin Abi Thalib. Dalam perjalanan ini, diBushra, sebelah selatan Syria, ia bertemu dengan pendeta kristen bernama Buhairah. Pendeta ini melihat tanda-tanda kenabian Nabi Muhammad sesuai petunjuk cerita-cerita keristen. [2] pada usia yang kedua puluh lima, Muhammad berangkt ke Syria membawa barang-barang dagangan saudagar kaya raya yang telah menjanda, khadidjah. Dalam perdagangan ini, Muhammad memperoleh laba yang besar. Khadidjah kemudian melamarnya. Lamaran itu diterima Dan perkawinan segera dilaksnakan. Ketika itu Muhammad berusia 25 tahun dan khadidjah 40 tahun. Dalam dalam perkembangan selanjutnya, khadidjah adalah wanita pertama kali yang masuk islam dan banyak membantu nabi dalam perjuangan menyebarkan islam. Khadijah meninggal ketika Muhammad berusia 50 tahun.
       Selama perjalanan hijrah ke Madinah Rasulullah membangun 4 masjid yang bersejarah. Beliau melakukan perjalanan menunggu tertidurnya pasukan Quraisy. Yang mengepung rumah beliau, namun dengan beraninya Ali Bin Abu Tholib menggantikan posisi tidurnya Rasulullah SAW. Akhirnya beliau bisa melaksanakan perjalanan hijrah atas perintah Allah SWT, tahu Muhammad tak ada ditempat pasukan Quraisy mengejar Rosulullah SAW. Saat itu beliau berlindung bersama sahabatnya Abu Bakar As-Siddiq r.a. diJabal Tsur disebelah Selatan dari Majidil haram sejauh kurang lebih 6km. Kaum kafir dalam mengejar Rosulullah SAW Tidak menemukan, mereka terus mencari dimana-mana, tetapi tidak dapat menemukannya.
       Kaum kafir Quraisy telah membuat maklumat dalam keadaan hidup ataupun mati, akan diberi hadiah 100 ekor unta, dengan demikan mereka makin nafsu dalam pencarian Nabi Muhammad SAW. Sebenarnya kaum Quraisy telah sampai di Gua Jabal Tsur mereka mendapatkan Gua tersebut tertutup dengan sarang laba-laba dan nampak disitu burung merpati yang sedang menelor disarangnya. Dengan melihat keadaan tersebut Nabi Muhammad tidak mungkin bersumbunyi diGua tersebut. Hati sahabat Abu Bakar As-Siddiq r.a cemas dan gelisah kemudian turunlah wahyu Allah surat Attaubah ayat 40. Setelah orang kafir pergi beberapa hari kemudian Nabi Muhammad dan sahabatnya meneruskan perjalanan keMadinah. Ketika beliau sampai keMadinah, hijrah dari Makkah keMadinah bukan hanya sekedar berpindah dan menghindarkan diri dari ancaman orang-orang kafir dan penduduk Makkah yang tidak menghendaki pembaharuan terhadap ajaran nenek moyang mereka.Tetapi juga mengandung maksud untuk mengatur potensi dan menyusun strategi dalam menghadapi tantangan lebih lanjut, sehingga nanti terbentuk masyarakat baru yang didalamnya bersinar kembali mutiara tauhid warisan Ibrahim yang akan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW melalui wahyu Allah SWT.[3]
       Sejak hijrah keMadinah, Nabi Muhammad  dan para sahabat selalu berdakwah kepada penduduk. Tanpa mengenal lelah dan putus asa. Mereka terus berusaha menyebarkan ajaran islam kepada seluruh penduduk termasuk orang-orang Yahudi,Nasrani.dan kaum pagan. Mayoritas penduduk Madinah, terutama suku Aus dan suku Kharaj, menyambut baik ajakan Nabi Muhammad saw, menyatakan kesetiaannya kepada Nabi Muhammad saw dan bersedia membantu menyebarkan ajaran islam. Sementara, orang-orang Yahudi merasa tidak senang kepada Nabi Muhammad saw. mereka merasa tersingkir sejak kehadiran suku Aus dan Kharaj untuk kembali keagama mereka. Bahkan mereka mulai menyusun kekuatan untuk melemahkan umat islam.
       Menjelang usianya yang ke 40 tahun, dia sudah terlalu biasa memisahkan diri dari kegaulan masyarakat, berkontmplasi ke Gua Hira, beberapa kilometer di Utara Makkah. Disana Muhammad mula-mula berjam-jam kemudian berhari-hari bertafakktur. Pada tanggal 17 Ramadhan tahun 611 M, malaikat Jibril muncul dihadapannya, menyampaikan wahyu Allah yang pertama: Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang telah mencipta. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu itu Maha Mulia. Dia telah mengajar dengan Qalam. Dia telah mengajar manusia apa yang tidak mereka ketahui ( Qs Al-alaq 96:1-5). Dengan turunnya wahyu pertama itu, berarti Muhammad telah dipilih tuhan sebagai nabi. Dalam wahyu  pertama ini, dia belum diperintahkan untuk menyeru manusia kepad suatu agama.[4]
       Setelah wahyu pertama itu datang, Jibril tidak muncul lagi untuk beberapa lama, sementara Nabi Muhammad menantikannya dan selalu datang ke Gua Hira. Dalam keadaan menanti itulah turun wahyu yang membawa perintah kepadanya. Wahyu itu berbunyi : hai orang yang berselimut, bangun, dan beri ingatlah. Hendaklah engkau besarkan Tuhanmu dan bersihkan pakaianmu, tinggalkanlah perbuatan dosa, dan janganlah engkau memberi (dengan maksud) memperoleh ( balasan ) yang lebih banyak dan untuk ( memenuhi perintah) Tuhanmu bersabarlah (   Al-Mudatsir: 1-7 ). Dengan turunnya perintah itu, mulailah Rasulullah berdakwah. Awalnya beliau melakukannya secara dilingkungan sendiri dan kalangan rekannya. Karena itulah yang pertama kali mnerima dakwahnya keluarga dan sahabat dekatnya. Mula-mula istrinya sendiri khadijah kemudia saudara sepupunya Ali Bin Abi Thalib yang baru berumur 10 tahun, kemudian Abu Bakar, lalu zaid bekas budaknya. Ummu Aiman pengasuh nabi sejak ibunya masih hidup, juga termasuk orang yang pertama masuk islam.   

B.     Rasulullah Membangun Masyarakat Islam Di Madinah
       Setiap musim haji tiba, banyak kabiilah yang datang ke Mekkah. Begitu juga Nabi Muhammad saw. Dengan giat menyampaikan dakwah islam, diantanya kabilah yang menerima islam adalah Kharaj dan Yatrib(Madinah).setelah kembali kenegerinya mereka mengabarkan adanya Nabi terakhir. Pada tahun ke-12 kenabiannya, datanglah orang-orang Yastrib dimusim haji ke Mekah dan menemui nabi di Bai’atul Akabah. Ditempat ini mereka mengadakan bai’at ( perjanjian) yang isinya bahwa mereka setia pada nabi, tidak menyekutukan Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak kecil, tidak memfitnah dan ikut menyebarkan islam. Perjanjian ini dikenal dengan Bai’atul Akabah Ula ( perjanjian Akabah pertama) karena dilaksanakan di bukit Akabah atau disebut Bai’atun Nisa’ ( perjanjian wanita). Islam mendapatkan lingkungan baru dikota Madinah. Memungkinkan nabi Muhammad SAW untuk meneruskan dakwahnya, dan menjabarkan dalam kehidupan sehari-hari (syalaby,1997:117-119). Setelah tiba dan diterima penduduk Yastrib, Nabi diangkat menjadi pemimpin pemduduk Madinah.[5]
       Kemudian, tidak menunggu lama orang-orang Madinah non Muslim berbondong-bondong masuk agama islam.untuk memperkokoh masyarakat baru nabi meletekkan dasar-dasar yang sangat besar, mengingat penduduk masyarakat Madinah bukan hanya masyarakat muslim melainkan juga golongan masyarakat Yahudi. Maka agar stabiitas masyarakat dapat terwujud nabi mengadakan perjanjian dengan mereka yaitu suatu piagam yang menjamin kebebasan beragama bagi kaum Yahudi. Setiap golongan masyarakat memiliki hak tertentu dalam bidang politik dan keagamaan.
Adapun dasar-dasar tersebut :
1.      Mendirikan Masjid
2.      Mempersaudarakan Kaum Anshor Dan Muhajirin
3.      Saling bantu membantu sesama muslim  dan non muslim
4.      melaksanakan dasar politik, ekonomi dan sosial untuk masyarakat baru
      Dengan terbentuknya negara Madinah Islam bertmbah pesat itu yang membuat Makkah risau, begitu juga musuh-musuh Islam. Banyak hal yang dilakukkan nabi Muhammad untuk mempertahankan dan memperkuat kedudukan kota Madinah, diantaranya memgadakan perjanjian damai dengan berbagai kabilah disekitar Madinah, melakukan ekspedisi keluar kota sebagai aksi melatih calon pasukan yang memang mutlak diperlukan untuk melindungi dan memprtahankan negara yang baru dibentuk. Akan tetapi, ketika pemeluk agama islam diMadinah semakin bertambah maka persoalan demi persoalan terjadi, diantaranya ronrongan dari orang Yahudi, Munafik, dan quraisy. Namun berkat keteguhan dan kesatuan ummat islam, mereka dapt mengatasinya. [6] pada periode Madinah ini, lahirlah suatu peristiwa yang monumental dan sangat penting sebagai cermin bagi kehidupan beragama dan bermasyarakat dimasa mendatang, yakni terumuskannya suatu naskah perjanjian dan kerja sama antara kaum muslimin dan masyarakat Madinah (non muslim), yang kemudian terkenal sebutan piagam Madinah di Madinah itu Rasulullah saw mulai membangun sistem hukum, tatanan masyarakat dan kenegaraan. Fungsi Rasulullah saw meningkat dari fungsi pendidik menjadi negarawan pembangun masyarakat atau pembangun Negara. Di bawah pembinaan dan kepemimpinan Rasulullah SAW, kota Madinah menjadi sebuah kota masyarakat yang beradab, sadar hukum, penuh toleran, bersikap saling tolong menolong, dihiasi persaudaraan dan semangat kerja sama antar masyarakat. Kemudian dikenal dengan sebutan masyarakat Madani. Prinsip dakwah Rasulullah SAW, sebagai berikut :
1.      Melalui  perencanaan pembinaan, pendidikan, dan pengembangan serta pembangunan masyarakat
2.      Bertahap, diawali dengan cara diam-diam kemudian cara terbuka. Diawali dengan keluarga dan teman terdekat, kemudian masyarakat secara umum.
3.      Melalui cara dan strategi hijrah
4.      Melalui musyawarah dan kerja sama, perajanjian dengan masyarakat sekitar.
5.      Melalui cara toleran, dan saling menghargai.
6.      Melalui nilai-nilai kemanusiaan, kebebasan dan demokratis.
       Dalam perjalanan dakwahnya, Nabi Muhammad saw banyak menemui rintangan. Rintangan itu muncul sebagai akibat adanya masyarakat Madinah yang tidak dapat Muhammad saw. Dibawah pimpinan Abdullah bin Ubay bin Salul, mereka menjalin hubungan rahasia dengan kaum kafir Quraisy di Mekkah. Mereka selalu melaporkan perkembangan umat islam di Madinah dengan maksud menekankan kekuasaan Nabi Muhammad saw. Peperangan yang kemudian terjadi Perang Badar, Perang Uhud, dan Perang Khandak.  
       Mereka berhasil membuat kesepakatan yang dikenal dengan perjanjian Hudaibiyah, diantaranya :
1.      kedua belah pihak mengadakan gencatan senjata selam 10 tahun.
2.      setiap orang diberi kebebasan untuk memilih menjadi pengikut Nabi Muhammad saw atau kaum kafir quraisy.
3.      kaum muslimin wajib mengembalikkan orang Makkah yang menjadi pengikut Nabi Muhammad saw. Di Madinah tanpa alasan yang beenar kepada walinya, sedangkan kaum kafir quraisy tidak wajib mengembalikkan orang Madinah yang menjadi pengikut mereka.
4.      kunjungan rombongan umat islam untuk menunaikan ibadah haji di tangguhkan pada tahun berikutnya, lama kunjungan  paling lama adalah 3 hari dan tidak boleh membawa senjata.[7]

C.    Akhir Hayat Nabi Muhammad SAW
       Sesudah melaksanakan haji Rosulullah kembali ke Madinah. Beliau mengatur kabilah- kabilah yang telah masuk islam habis sisa masa hidupnya. Beliau mengirim pada Da’i keberbagai daerah untuk mengajarkan agama islam. Ia juga mengatur peradilan islam serta mengatur cara-cara pemungutan zakat.
       Salah satu mubaligh yang dikirim adalah Muaz bin Jabal kenegeri Yaman, beliau terkenal sebgai ulama yang pertama kali menggunakan ijtihad jika tidak ada dasar hukum didalam al-qur’an maupun al hadis. Nabi Muhammad SAW menyiapkan pasukan untuk memerangi orang Romawi di Balqa (Yordania), yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid bin Harisah yang baru berusia 18 tahun. Akan tetapi tidak berangkat karena Rosul mendadak sakit. Rosulullah saw, pada waktu itu juga menerima wahyu yang terakhir, yaitu : surat al-Maidah ayat 3,
       Bunyinya :...... pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah kucukupkan kepadamu nikmatku dan telah ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu....
       Dua bulan setelah haji kesehatan Rosulullah berangsur-angsur memburuk, badannya panas. Walaupun demikian, ia tetap mengimani solat. Dalam khotbah terakhirnya beliau bersabda : “ Aku berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik terhadap orang Anshor. Sesungguhnya orang-orang Anshor adalah orang dekatku diman aku berlindung kepada mereka . mereka telah melalui apa yang menjadi beban mereka dan masih tersisa apa yang menjadi hak mereka.oleh karena itu, berbuat baiklah kepada siapa saja diantara mereka yang berbuat baik dan maafkan siapa saja diantara mereka yang berbuat kesalahan”.
       Isi khotbah ini, merupakan prinsip –prinsip yang mendasari pergerakan islam. Disimpulkan adalah kemanusiaan, persamaan, keadilan sosial, keadilan ekonomi, kebajikan, dan solidaritas. Setelah itu, Nabi Muhammad segera kembali ke Madinah, beliau mengatur organisasi masyarakat kabilah yang telah memeluk agama islam. Dua bulan setelah terserang penyakit demam. Tenaganya berkurang, pada hari senin, tanggal 12 Rabiul Awal 11 H/8 juni 632 M, Nabi Muhammad Saw, wafat dirumah istrinya Aisyah.[8]


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
       Pada masa sebelum islam berkembang, kota Madinah bernama Yastrib, dikenal sebagai pusat perdagangan. Kemudian ketika nabi muhammad saw hijrah ke Makkah, kota ini diganti nama menjadi Madinah  sebagai pusat perkembangan Islam sampai beliau wafat dan dimakamkan disana.

B.     Saran Dan Kritik
1.      Kepada para pembaca bila mendapat kekeliruan dalam makalah ini harap bisa meluruskannya.
2.      Diharapkan bagi pembaca dapat memberi masukan atau kritikan yang membangun agar makalah ini bisa kami perbaiki menjadi lebih baik lagi

3.       
DAFTAR PUSTAKA

Haekal, Muhammad Husein, Sejarah Hidup Nabi Muhammad,( Jakarta: Litera
       Antarnusa, 1990, cet.12).

Hassan, Hassan Ibrahim, Sejarah dan kebudayaan Islam, ( Yogyakarta:Penerbit Kota
       Kembang, 1989).

Badri Yatim, Sejarah Peradaban  Islam “Dirasah Islamiyah”, PT. Raja
       Grapindo Persada, Jakarta,2007.




[1] Muhammad Husein Haekal,Sejarah Hidup Muhammad,(Jakarta:Litera Antarnusa,1990, cet.12), 49.
[2] Ibid.,hlm.56.
[4] Hassan Ibrahim Hassan, sejarah dan kebudayaan Islam, (Yogyakarta: Penerbit Kota Kembang, 1989), hlm. 28-29.
[5] Ahmad Syalabi, op.cit., hlm. 87-90
[6] Harun Nasution, Islam Ditinjau dari berbagai aspeknya, jilid 1,(Jakarta: UI Press,1985, cetakan kelima),hlm. 101
[7] Fazrul Rahman,Islam, (Bandung:Penerbit Pustaka, 1984). 16
[8] Ibid., hlm.24

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق