BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam proses pendidikan, biasanya mahasiswa dihadapi oleh praktik
menulis ilmiah yang dapat menunjang daya nalar mahasiswa. Proses penulisan
ilmiah tersebut tentunya memerlukan beberepa referensi yang dapat membantu
penulisan karya ilmiahnya. Tentunya untuk mendapatkan informasi ilmiah maka
mahasiswa dituntut untuk membaca, karena membaca adalah kegiatan yang sangat
mendukung dalam menulis. Tanpa membaca, maka informasi yang didapatkan tidak
akan cukup untuk menyelesaikan tulisan ilmiah. Namun perlu diperhatikan, dalam
membaca tidaklah hanya sekedar membaca dan menyalin semua yang dibaca. Sebagai
seorang mahasiswa yang cerdas, bahan bacaan apapun harus dikritisi. Membaca
kritis merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan pemahaman.
Mahasiswa harus membaca kritis bacaan apapun, misalnya membaca
kritis artikel ilmiah, artikel popular, dan buku ilmiah serta bahan-bahan
bacaan lain yang tersedia pada berbagai media yang telah ada saat ini. Hasil
dari membaca kritis adalah rangkuman bahan yang dibaca dan komentar krisis
terhadap gagasan dan konsep dalam bacaan terkait, kutipan-kutipan relevan dan
pendapat-pendapat para penulis bacaan tersebut. Dengan membaca kritis, maka
kegiatan membaca akan lebih bermakna dan juga sangat berguna untuk kegiatan
menulis kita. Tulisan yang baik memberikan pengetahuan bagi pembacanya. Oleh
karena itu, jika ingin menghasilkan tulisan yang baik, maka perbanyaklah
membaca. Sesungguhnya penulis-penulis terbaik banyak melakukan kegiatan membaca
sebelum mereka menulis.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian
membaca kritis untuk menulis ?
2. Bagaimana cara
membaca kritis untuk menulis ?
3. Apa pengaruh membaca
kritis untuk menulis ilmiah ?
4. Apa saja macam-macam
membaca kritis ?
5. Apakah cara-cara
membaca kritis sama pada semua jenis bacaan ?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui
pengertian membaca kritis.
2. Untuk mengetahui
beragam cara membaca kritis.
3. Untuk mengetahui cara
membaca kritis berbagai macam tulisan ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Membaca
Membaca pada hakikatnya tidak hanya melafalkan tulisan tetapi juga
melibatkan aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif.
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
kata-kata/ bahasa tulisan. Suatu proses dimana kelompok kata yang merupakan
suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata
secara individual akan dapat diketahui (Isfar :2013).
B.
Pengertian Membaca Kritis untuk Menulis
Badan Pengembangan dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Bahasa
dan Sastra Universitas Negeri Makassar
dalam bukunya, mengatakan bahwa kegiatan membaca kritik untuk menulis pada
dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi yang relevan
dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan.
Dari pengertian membaca kritis di atas memberi pemahaman bahwa
kegiatan membaca kritis harus dikaitkan dengan informasi-informasi seperti apa
yang hendak kita masukkan ke dalam tulisan kita, apakah informasi yang bersifat
umum, khusus, atau informasi yang teperinci. Membaca kritis pada dasarnya
mengajak kita untuk tidak menerima begitu saja kebenaran informasi yang
didapatkan. Kita diajak untuk selalu bersikap skeptic, bertanya terus-menerus,
dan berusaha mencari kebenaran dari informasi yang didapat dengan cara
melakukan pengujian. Pengujian itu dapat beupa mencari informasi pada
sumber-sumber yang lain. Oleh sebab itu, membaca kritis memerlukan ketekunan
dan kesabaran.
C.
Ragam Membaca Kritis
Ragam membaca kritis sangat beragam bergantung pada jenis informasi
seperti apa yang dinginkan.Badan Pengembangan dan Sastra Indonesia dan Daerah
Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas
Negeri Makassar dalam bukunya, membagi ragam membaca kritis menjadi tiga ragam
:
1.
Membaca cepat/sekilas untuk mencari topik
Terkadang kita
membaca bukan untuk mencari informasi yang rinci, melainkan kita hanya ingin
mengetahui apa yang dibicarakan dalam tulisan yang kita baca. Kita membaca
dengan cepat/sekilas dari awal hingga akhir. Kita tidak memfokuskan diri pada
bagian-bagian tertentu. Kita membaca dengan cepat /sekilas untuk mencari inti
persoalan yang dibahas dari suatu tulisan sehingga dari kegiatan membaca
tersebut kita dapat menentukan topik tulisan yang dibaca.
2.
Membaca cepat untuk informasi khusus
Membaca cepat
dapat dilakukan kalau kita menginginkan informasi khusus dari sebuah tulisan.
Dalam melakukan kegiatan ini perhatian kita hanya tertuju pada bagian-bagian
yang kita inginkan. Bagian-bagian terebut mengandung informasi yang dibutuhkan.
Sedangkan bagian-bagian yang tidak kita inginkan akan diabaikan atau tidak kita perhatikan.
3.
Membaca teliti untuk informasi rinci
Terkadang kita
juga menginginkan informasi yang rinci tentang suatu hal, untuk mendapatkan
informasi tersebut kita akan melakukan kegiatan membaca dengan memfokuskan
bacaan pada bagian-bagian yang mengandung informasi yang ingin diketahui secara
rinci. Ketika sampai pada bagian yang dinginkan, kita membacanya dengan teliti
sampai kita benar-benar memahami informasi yang kita peroleh. Sedangkan
bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan tidak dibaca lebih lanjut.
D.
Membaca Kritis Tulisan/Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah merupakan salah satu bentuk karya ilmiah. Artikel
ilmiah adalah karya ilmiah yang dikhususkan untuk diterbitkan di jurnal ilmiah.
Ada dua bentuk artikel ilmiah, yaitu artikel konseptual--artikel yang diangkat
dari gagasan atau ide penulis—dan artikel penelitian–artikel yang diangkat dari
hasil penelitan. Perbedaan kedua jenis artikel tersebut terletak pada bagian
isi (Elfriza :2013)
Istilah karya ilmiah adalah mengacu kepada sebuah karya tulis yang
menyusun dan menyajikan berdasarkan pada suatu kajian ilmiah dan cara kerja
ilmiah. Didalam sebuah penulisan karya ilmiah, baik makalah maupun laporan
penelitian biasanya telah didasarkan pada suatu kajian ilmiah dan cara kerja
yang ilmiah (Rizal :2012).
Badan Pengembangan dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Bahasa
dan Sastra Universitas Negeri Makassar
dalam bukunya, menjabarkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalm membaca
tulisan/artikel ilmiah.
1.
Menggali tesis /pernyataan masalah. Sebuah tesis biasanya
diungkapkan dengan sebuah kalimat pernyatan. Dengan mengenali tesis sebuah
tulisan kita akan mudah memahami isi tulisan
dan menilai apakah penulisnya berhasil atau tidak dalam membahas atau
memecahkan masalah yang diajukan.
2.
Meringkas butir-butir penting setiap artikel. Hali ini perlu dilakukan
karena ringkasan itu dapat dikembangkan untuk mendukung pernyataan yang kita
buat.dengan adanya ringkasan, kita juga tidak perlu lagi membaca artikel secara
keseluruhan kalau kita memerlukan informasi terentu dari artikel yang
bersangkutan
3.
Menyetir konsep-konsep peting (pandangan ahli, hasil penelitian,
dan teori). Hal ini perlu dilakukan untuk mendukung butir-butir penting pada
tulisan kita. Dengan memahami konsep-konsep penting dari sebuah tulisan ilmiah,
kita juga dapat lebih memahami konsep-konsep yang akan kita kembangkan dalam
tulisan kita.
4.
Menentukan bagian yang dikutip. Dalam mengutip bagian dari sebah
tulisan ilmiah, kita juga perlu memprthatikan relevansi bagian tersebutdengan
tulisan kita. Butir-butir yang dianggap tidak relevan tidak perlu dikutip.
5.
Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip. Dalam
mengutip bagian dari sebuah artikel, kita pelru menyadari implikasinya. Apakah
kutipan itu mendukung gagasan yang akan kita kembangkan dalam tulisan kita atau
sebaliknya.
6.
Menentukan posisi penulis sebagai pengutip. Dalam mengutip
pernyataan yang ada dalam sebuah artikel, kiata perlu secara jelas meletakkan
posisi kita. Apakah kita bersikap netral, menyetujui, atau tidak menyetujui
pernyataan yang kita kutip.
E.
Membaca Kritis Tulisan /Artikel Populer
Menurut Pratama (2014), artikel Populer adalah suatu tulisan
berisikan hasil kajian, pandangan, dan argumentasi tentang Ilmu Pengetahuan
yang sedang tren dan disajikan dalam bahasa yang mudah dipahami masyarakat.
Membaca kritis tulisan/artikel populer berbeda dengan membaca tulisan/artikel
ilmiah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan kegiatan ini,
yaitu:
1.
Mengenali persoalan pertama atau isu yang dibahas. Biasanya isu
yang dibahas dalam tulisan populer berkaitan dengan masalah sosial yang
diminati masyarakat. Sebagai contoh misalnya kasus yang tengah menimpa ketua
KPK yakni Abraham Samad.
2.
Menentukan signifikasi/relevansi isu dengan tulisan yang akan
dihasilkan. Terkadang isu yang dibicarakan dalam sebuah tulisan tidak memiliki
relevansi untuk tulisan yang akan kita buat. Oleh karena itu, kita harus pandai
menghubungkan relevansi isu tulisan yang dibaca dengan isu tulisan yang kita
buat.
3.
Memanfaatkan isu artikel populer untuk bahan atau inspirasi dalam
menulis. Isu artikel populer dapat menjadi bahan atau inspirasi dalam menulis.
Isu artikel populer biasanya berkaitan dengan masalah sosial yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari baik kehidupan dalam lingkungan sekolah, keluarga,
masyarakat, maupun bangsa dan negara. Hal inilah yang menjadikan isu artikel
populer lebih menarik dibanding isu artikel ilmiah.
4.
Membedakan isi artikel populer dengan isi artikel ilmiah dan buku
ilmiah. Isi artikel populer umumnya berbeda dengan isi artikel dan buku ilmiah.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa isu artikel populer berisi isu
yang berkaitan dengan masalah sosial yang sedang diminati masyarakat sedangkan
artikel atau buku ilmiah biasanya membahas hasil penelitian atau masalah yang
tidak diminati masyarakat. Artikel populer tidak mementingkan teori dan data
sedangkan artikel dan buku ilmiah mementingkan teori dan data karena dua hal
tersebut mempunyai peranan yang sangat penting.
F.
Membaca Kritis Buku Ilmiah
Pada dasarnya, buku ilmiah sama dengan artikel ilmiah. Hal yang
membedakan antara keduanya adalah buku ilmiah memuat uraian atau pembahasan
yang lebih panjang dan lebih rinci tentang suatu isu ilmiah. Badan Pengembangan
dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar dalam
bukunya,menguraikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca buku ilmiah
sebagai berikut :
1.
Memanfaatkan indeks untuk menemukan konsep pentig.
2.
Menetukan konsep-konsep penting (pandangan ahli, hasil penelitian,
dan teori) untuk bahan menulis.
3.
Menentukan dan menandai bagian-bagian yang dikutip.
4.
Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip.
5.
Menentukan posisi penulis sebagai pengutip.
Berikut penjelasan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
membaca buku ilmiah :
1.
Memanfaatkan indeks untuk menemukan konsep penting
Buku ilmiah
biasanya mencantumkan indeks yang berisi kata-kata yang mengacu pada
konsep-konsep yang dianggap penting. Indeks dapat membantu pembaca dalam
menemukan pembahasan dan penjelasan konsep-konsep tersebut dalam buku dengan
cepat. Dengan memanfaatkan indeks, kita tidak perlu menghabiskan waktu yang
cukup lama untuk mencari informasi tentang konsep-konsep yang ingin diketahui.
2.
Menetukan konsep-konsep penting (pandangan ahli, hasil penelitian,
dan teori) untuk bahan menulis.
Setiap tulisan
tentu diperlukan pandangan para ahli, hasil penelitian yang mendukung, dan
teori-teori baru yang dianggap penting. Dalam buku ilmiah, kita perlu memahami
dan mengenali konsep-konsep ini agar konsep-konsep tersebut dapat bermanfaat
bagi tulisan kita.
3.
Menentukan dan menandai bagian-bagian yang dikutip.
Sebuah buku
biasanya memuat uraian dan pembahasan yang panjang. Oleh karena itu, kita perlu
menandai dan menetukan bagian-bagian yang dianggap penting dalam tulisan kita.
Bagian-bagian ini mungkin akan dikutip dalam tulisan kita, dalam artian setiap
kutipan harus ditulis nama pengarang, tahun, dan halaman yang dikutip. Contoh:
Sudarma ( 2013: 10) mengatakan bahwa guru sebgai pendidik maksudnya adalah
posisi sosial guru benar-benar hanya berada dalam ruangan ukuran 8x8 m.
4.
Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip.
Dalam mengutip
bagian dari sebuah buku, kita perlu memahami memahami impikasinya. Kita harus
mampu menghubungkan relevansi bagian yang kita kutip dengan isu tulisan yang
akan kita hasilkan . kutipan-kutipan yang ada dalam tulisan kita harus
fungsional, yaitu mendukung isi tullisan secara keseluruhan.
Tulisan yang
dikutip harus dipertimbangkan secara matang mengenai implikasinya. Kalau secara
kebetulan mengutip pendapat orang lain dan bertolak belakang dengan padangan
kita selaku penulis, tentu perlu diberikan penjelasan yang tepat mengapa
tulisan itu dikutip.
5.
Menentukan posisi penulis sebagai pengutip.
Dalam megutip
pernyataan yang ada dalam sebuah artikel, kita perlu secara jelas meletakkan
posisi kita. Apakah kita bersikap netral, menyetujui atau tidak menyetujui
pernyataan yang akan kita kutip?
Setiap pandangan yang dikutip , seseorang yang menggunakan kutipan
itu dalam tulisannya perlu memberikan suatu kesimpulan dan pendapat sendiri
mengenai konsep yang ditawarkan. Bukan menyalin begitu saja konsep orang lain,
melainkan ikut memberi koreksi dan penjelasan khusus mengenai pandangan orang
lain yang dikutip dalam tulisan kita.
G.
Membaca Kritis Bahan-bahan yang Tersaji dalam Jaringan Internet
untuk Menulis
Dalam perkembangan teknologi, internet sudah menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dalam kehidupan modern. Internet sangat membantu dalam dunia
pendidikan, banyak bahan yang dapat kita lihat dalam jaringan internet untuk
dijadikan sebagai pedoman dalam membuat sebuah tulisan. Karena banyaknya
informasi atau berita yang dapat kita akses dari internet, kita perlu memilih
informasi tersebut dan menyeleksi informasi mana yang sesuai dengan apa yang
kita inginkan. Jadi, pembaca yang baik tidak serta merta mudah percaya dengan
apa yang didapatkan dalam tulisan seseorang, tetapi harus teliti dalam membaca
dan memahami apa tujuan penulis tersebut.
1.
Kiat praktis mencari dan menemukan bahan-bahan dalam jaringan
internet
Untuk
memudahkan menemukan bahan-bahan yang diperlukan dalam mengerjakan suatu
tulisan, kita bisa memanfaatkan website yang berkaitan dengan topik yang kita
perlukan untuk membuat tulisan. Saat ini sudah sangat banyak organisasi atau
perorangan yang membuat website yang berisi berbagai macam informasi dan
berita. Dari website ini kita bisa mencari bahan-bahan yang kita perlukan dan
dijadikan pedoman untuk membuat tulisan. Sebagai contoh, jika kita ingin
membuat tulisan yang berhubungan dengan dunia kesehatan, kita bisa mencari
informasi tersebut dengan mengunjungi website yang berhubungan dengan
kesehatan. Jadi dengan membuka situs tersebut, kita menemukan judul tulisan
disertai dengan penjelasan-penjelasannya.
2.
Memilih dan mengevaluasi bahan-bahan dalam jaringan internet untuk
bahan menulis
Dari jaringan
internet, kita bisa mendapatkan bahan-bahan dalam jumlah yang sangat banyak.
Tidak semua bahan yang kita dapatkan dari internet berguna atau relevan untuk
tulisan kita. Sebelum memanfaatkan bahan-bahan tersebut, kita perlu memilih
bahan tersebut dan menyeleksi informasi mana yang sesuai dengan apa yang kita
inginkan. Artinya, bahan-bahan yang ditemukan di internet bermanfaat bagi
tulisan kita. Sebagai contoh, kita ingin menulis mengenai pendidikan anak usia
dini, tentu kita akan mencari bahan yang berkaitan dengan pendidikan anak usia
dini. Jadi tidak semua yang berkaitan dengan pendidikan kita ambil dan juga
tidak semua yang berkaitan dengan anak usia dini kita ambil. Akan tetapi,
menyeleksi bahan yang relevan saja yang diambil sehingga betul-betul manjadi
tulisan kita.
3.
Menentukan isi atau gagasan penting dalam bahan-bahan yang tersedia
dalam jaringan internet
Bahan-bahan
yang telah diperoleh dari internet perlu kita menemukan dan memahami
gagasan-gagasan pentingnya. Untuk itu harus dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a)
Membaca bacaan secara keseluruhan;
b)
Mencari letak pokok-pokok kalimat bacaan tersebut;
c)
Menentukan apakah paragraf dalam bacaan tersebut bersifat deduktif
atau induktif ataukah bersifat paragraf campuran; dan
d)
Jika paragraf tersebut adalah paragraf deduktif berarti gagasan
utamanya berada pada awal paragraf, tetapi kalu paragraf itu merupakan paragraf
induktif berarti gagasan utamanya berada pada akhir paragraf.
4.
Memanfaatkan secara kritis bahan-bahan dalam jaringan internet
untuk menulis
Bersikap kritis
terhadap bahan-bahan yang diperoleh di internet sangat diperlukan karena banyak
bahan-bahan yang mengandung pernyataan atau pendapat yang mungkin belum diuji
atau belum dibuktikan kebenarannya. Orang bisa menerbitkan `tulisannya dalam internet
dengan mudah dan cepat. Ini berbeda dari informasi yang kita dapatkan dari buku
atau artikel. Buku atau artikel melalui proses penyuntingan yang panjang dahulu
sebelum diterbitkan sehingga informasi yang dihasilkan juga relatif lebih
teruji dari pada informasi dalam internet.
Untuk tidak
menerima begitu saja tulisan yang ada di internet, paling tidak yang harus kita
lakukan adalah (a) membaca secara sepintas bagian-bagian tertentu; (b) membuat
daftar pertanyaan mengenai bahan tersebut; (c) mengevaluasi ; dan (d) meninjau
kembali bacaan tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan
informasi yang relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan.
2.
Kegiatan membaca akan lebih bermakna dan juga sangat berguna untuk
kegiatan menulis kita, serta memberikan pengetahuan bagi pembacanya.
3.
Sebelum menulis sebuah karya ilmiah, hendaknya dilakukan kegiatan
membaca kritis.
4.
Membaca kritis untuk tulisan/artikel ilmiah berbeda dengan membaca
kritis untuk tulisan/artikel populer serta untuk buku ilmiah.
B.
Saran
1.
Untuk kebaikan makalah, diharapkan agar mencari lebih banyak
referensi dan bertanya mengenai materi yang akan dipaparkan dalam makalah.
2.
Dalam penyusunan makalah, sebaiknya penyusun makalah lebih banyak
meminta bimbingan dari orang-orang yang lebih berpengalaman.
DAFTAR PUSTAKA
Anshari, dkk. 2014. Mata Kuliah Pegembangan Kepribadian Bahasa
Indonesia.
Makassar : Badan Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan
Daerah
FBS UNM.
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق