ARTICLE WHY CHOOSE ISLAM
Researching the development of religious teachings in this world, then religion can be grouped into two major groups, namely:
1. The Religion of Samawiyah (Tawheed) is the teaching derived from the revelation of Allah SWT brought by the prophets and the Prophet, from the Prophet Adam to the Prophet Muhammad SAW.
2. The religion of Ardhiyyah (shirk) is that all his teachings are derived from human creations, tastes and intentions (culture) in the environment in which they live.
In essence, all teachings from the Prophet Adam to the Prophet Muhammad SAW is a doctrine that recognizes the existence of one god, that is Allah SWT. The teachings are certainly sourced from the one that is the revelation of Allah SWT brought Gabriel then delivered to His rosul as a guide of life for his people, according to conditions at that time. For example the Prophet Adam as allowed to marry siblings, because the number of humans has not yet developed. The people of the Prophet Moses were obliged to pray 50 times a day for the night, because the conditions of the Ummah were possible. But Prophet Muhammad SAW is only mandatory five times a day a night, according to his ability. Likewise, other laws and worship.
The status and privilege of Islamic religion
Historically, Islam is the last divine religion that has a special position compared to the previous divine religion. The positions include:
1. Islam is the perfecting of the samawiyah religions before the Prophet Muhammad SAW. The celestial doctrine before Prophet Muhammad SAW is limited to certain classes, space and time, whereas the Islamic agana answered Muhammad Prophet has a universal sphere of unlimited time, because he is a prophet / apostle. (Surah Saba ': 38)
2. Islam is the controller of the principle of religious teachings of samawiyah which brought the Prophets before the Prophet Muhammad, which was later changed by their religious leaders. Changed into Shirkism by worshiping more than one god, such as the Trinity teachings in the religion of Yahudib and Nashrani. Therefore, Islam denies the trinity of passage, through God's fitman: "Say: Allah is the one God, God is god dependent on Him all things, and he is childless and infantile, and no man is equal to Him" QS Al Ikhlas: 1-4)
3. Islam justifies all the apostles / prophets before it
4. That is, Islam recognizes the existence of prophets and apostles who teach ketauhidan to Allah swt. Islam does not differentiate between the rosul one with another, because the same is the monotheism of Tawheed.
In addition to having a special position, Islam also has the privilege in every teaching that is a proof of the truth of Islamic religious teachings. Privileges that include:
1. Islamic teachings in accordance with human nature
Islamic teachings are easy to accept, lightweight execution and pengamalanya and not burdensome. For example with the lightness (rukhshah) in fasting, marriage, and so forth. Lust is human nature, so Islam actually encourages someone who is able to marry. Therefore, Islam is not about the priesthood and the kinship that forbids a person to marry.
2. There is no compulsion to enter the religion of Islam
Countries entering the religion of Islam, the adherents of the old religion and places of worship they are not disturbed and even protected. (Surah Al Baqarah: 256)
3. Islam upholds equality between human beings without distinguishing offspring, wealth, tribe, nation, skin color, and position. The most honorable person before Allah is the most devoted person.
4. Islamic teachings lead to the balance of the world and akherat, material and spititual, body and spirit and effort / endeavor and destiny.
5. Religions other than Islam is a prohibition and sanction of sin for bad deeds, but not morally important. Some set the punishment in the world alone (karmic law) and do not offend the slightest punishment akherat.
6. Islam teaches the principle of who does, he is responsible. Therefore, Islam does not recognize the doctrine of penance.
7. Islamic teachings are universal and complete. Islam discusses all sides of human life, from small to large problems. Covers the side of everyday life.
8. The miracles of the Qur'an as a guide to life. Until now, none of the creatures can match the Quran. The Qur'an remains awake and preserved its purity since the time of Prophet Muhammad to this day.
The teachings of Islamic religion are described as a solid building which is intertwined with one another. The content of Islamic content consists of 3 parts:
1. Principal and foundation (principle)
The principal and foundation consists of aqidah and worship. Aqidah is the foundation of Islamic buildings. Without aqidah, then Islam will not be strong. The strength of this foundation covers two sentences of the creed and the pillars of faith. While worship includes five pillars of Islam
2. Building (Bina)
This building covers all the rules in all aspects of human life, both aspects of political, economic, social, soldiering, morals and teaching.
3. Supporters and supporters (Muayyidat)
To keep the building of Islam strong, there needs to be guarding and support. This support in the form of da'wah and jihad, then the building of Islam will collapse. Like a roofed house will destroy the decoration, building and its contents.
MENGAPA MEMILIH ISLAM
Meneliti perkembangan ajaran-ajaran agama di dunia ini, maka agama dapat dikelompokan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
1. Agama Samawiyah (Tauhid) yaitu ajarannya bersumber dari wahyu Allah SWT yang dibawa oleh para nabi dan rosul, sejak Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad SAW.
2. Agama Ardhiyyah (Syirik) yaitu semua ajarannya berasal dari cipta, rasa dan karsa manusia (budaya) dalam lingkungan di mana mereka hidup.
Pada hakikatnya, semua ajaran sejak Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad SAW adalah ajaran yang mengakui adanya satu tuhan, yaitu Allah SWT. Ajaran tersebut tentu bersumberkan dari yang satu yaitu wahyu dari Allah SWT yang dibawa Jibril kemudian disampaikan kepada para rosulNya sebagai pedoman hidup bagi umatnya, sesuai kondisi pada waktu itu. Misalnya Nabi Adam as diperbolehkan kawin dengan saudara sekandung, karena jumlah manusia belum berkembang. Umat Nabi Musa as di wajibkan sholat 50 waktu sehari semalam, karena kondisi umat memungkinkan. Tetapi Nabi Muhammad SAW hanya di wajibkan lima waktu sehari semalam, sesuai dengan kemampuanya. Demikian juga hukum-hukum dan ibadah yang lainya.
Kedudukan dan keistimewaan agama islam
Dalam sejarah, islam adalah agama samawi yang terakhir yang mempunyai kedudukan istimewa dibanding dengan agama samawi sebelumnya. Kedudukan tersebut antara lain :
1. Islam adalah penyempurna agama-agama samawiyah sebelum nabi muhammad SAW. Ajaran samawi sebelum Nabi Muhammad SAW terbatas untuk golongan, ruang dan waktu tertentu, sedangkan agana islam yanh dibawabNabi Muhammad SAW memiliki ruang lingkup universal debgan waktu yang tidak terbatas, karena beliau adalah nabi/rasul penutup. (QS. Saba' : 38)
2. Islam adalah pengontrol prinsip ajaran agama samawiyah yang dibawa rosul-rasul sebelum nabi muhammad, yang kemudian dirubah oleh pemuka agama mereka.berubah menjadi ajaran syirik dengan menyembah lebih dari satu tuhan, misalnya ajaran trinitas dalam agama yahudibdan nashrani. Oleh karena itu, islam membantah ajatan trinitas, melalui fitman Allah : "Katakanlah : (Dialah) Allah yang Maha Esa. Allah adalah tuhan bergantung kepada Nya segala sesuatu. Dan tiadalah beranak dan tiada pula diperanakan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia (QS. Al Ikhlas : 1-4)
3. Islam membenarkan semua para rasul /nabi sebelumya
Maksudnya islam mengakui adanya para nabi dan rasul yang mengajarkan ketauhidan kepada Allah swt. Islam tidak menbeda-bedakan antara rosul satu dengan yang lain, sebab ajaranya adalah sama yaitu Tauhid.
Selain memiliki kedudukan yanh istimewa, islam juga memiliki keistimewaan dalam setiap ajarannya yang menjadi bukti kebenaran ajaran agama islam. Keistimewaan itu antara lain :
1. Ajaran islam sesuai dengan fitrah manusia
Ajaran islam mudah diterima, ringan pelaksanaanya dan pengamalanya serta tidak memberatkan. Sebagai contoh dengan adanya keringanan-keringanan (rukhshah) dalam ibadah puasa, ibadah nikah, dan sebagainya. Hawa nafsu adalah fitrah manusia, sehingga islam justru mengajurkan seseorang yang mampu untuk menikah. Oleh karena itu, islam tidak mengenai kepasturan dan kerahiban yang melarang seseorang untuk menikah.
2. Tidak ada paksaan untuk memasuki agama islam
Negara-negara yang dimasuki agama islam, maka penganut agama lama dan tempat-tempat ibadah mereka tidak diganggu bahkan dilindungi.(QS. Al Baqarah : 256)
3. Islam menjunjung tinggi persamaan antara manusia tanpa membedakan keturunan, kekayaan, suku, bangsa, warna kulit, dan jabatan. Orang yang paling mulia di hadapan Allah SWT hanyalah orang yang paling bertaqwa.
4. Ajaran islam mengarah kepada keseimbangan dunia dan akherat, material dan spititual, jasad dan ruh serta usaha/ikhtiar dan takdir.
5. Agama-agama selain islam adalah larangan dan sanksi dosa atas perbuatan buruk, tetapi tidak mementingkan segi akhlak (moral). Ada yang menetapkan hukuman di dunia saja (hukum karma) dan tidak menyinggung sedikitpun hukuman akherat.
6. Islam mengajarkan prinsip siapa berbuat, dia bertanggungjawab. Oleh karena itu, islam tidak mengenal ajaran penebusan dosa.
7. Ajaran islam bersifat universal dan lengkap. Islam membicarakan seluruh sisi kehidupan manusia, mulai masalah kecil hingga besar. Meliputi seluluh sisi kehidupan sehari-hari.
8. Kemukjizatan Al Quran sebagai pedoman hidup. Hingga detik ini, tidak ada satupun makhluk yang dapat menandingi Al Quran. Al Quran tetap terjaga dan terpelihara kemurnianya sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga saat ini.
Ajaran agama islam digambarkan sebagai sebuah bangunan yang kokoh saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Adapun isi kandungan islam terdiri dari 3 bagian:
1. Pokok dan pondasi (asas)
Pokok dan pondasi ini terdiri atas aqidah dan ibadah. Aqidah merupakan dasar dari bangunan islam. Tanpa aqidah, maka islam tidak akan kuat. Kekuatan pondasi ini mencangkup dua kalimat syahadat dan rukun iman. Sedangkan ibadah mencakup rukun islam yang lima
2. Bangunan (Bina)
Bangunan ini mencakup segala aturan dalam seluruh aspek kehidupan manusia, baik aspek politik, ekonomi, sosial kemasyarakatan, keprajuritan, akhlak dan pengajaran.
3. Pendukung dan penopang (Muayyidat)
Untuk menjaga agar bangunan islam tetap kokoh, perlu adanya penjagaan dan dukungan. Dukungan ini dalam bentuk dakwah dan jihad, maka bangunan islam akan runtuh. Bagaikan rumah tak beratap akan menghancurkan hiasan, bangunan dan isinya.
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق